Share

BAB 45

"Mengapa kau berhenti begitu saja?" tanya Kenny dengan wajah memerah.

Sang supir tak sengaja menghentikan laju mobil secara mendadak, hingga mereka tak sengaja bersentuh bibir. Austin tak menyangka ia bisa menyentuh bibir itu dengan bibrnya, rasa canggung menyelimuti hati mereka. Keduanya terdiam melempar pandangan ke luar jendela.

"Maaf Nyonya, tadi ada hewan yang melintas," balas sang supir sambil melajukan lagi kendaraannya.

"Sudahlah, lebih cepat lagi agar cepat sampai ke rumah, rasanya gerah sekali di sini," balas Kenny sambil mengibas-ngibaskan tangan ke wajahnya.

Austin mendengar perkataan Kenny, ia tersenyum sambil menyentuh bibirnya. Meski hanya sekilas, tapi sentuhan itu sangat membekas di hati. Austin terus tersenyum, meski tak bertemu pandang pada wajah Kenny yang masih memerah. Begitu sampai di rumah, Kenny langsung turun, mendahului Austin tanpa menunggu supir membukakan pintu untuknya.

"Apakah dia sedang merasa malu? Atau ia sedang marah padaku?" gumam Austin pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status