Share

Bab 230. Hampir Kecelakaan

Nugraha mengusap kasar wajahnya. Dia memang masih membayar seseorang untuk mencari identitas Raja, tetapi saat ini bukan waktunya untuk memikirkan sang menantu, karena asalah warisan keluarga jauh lebih penting. Dia harus meyakinkan Ayyara untuk menerima warisan tersebut. Dengan begitu dia bisa sedikit menebus dosa-dosanya.

***

Saat jam istirahat kerja, Raja dan Ayyara memutuskan untuk pergi ke restoran Chinese. Namun, di sebuah lobi mereka berpapasan dengan Shinta.

“Ayya? Raja?” sapa Shinta dengan senyum kecil. “Kalian mau ke mana?”

“Aku dan Mas Raja mau makan di restoran Chinese,” jawab Ayyara.

“Oh gitu. Boleh ikut nggak?” tanya Shinta.

Ayyara tak langsung menjawab. Dia hanya ingin makan berdua dengan suaminya, tetapi juga tidak enak hati untuk menolak Shinta.

“Boleh,” kata Ayyara akhirnya.

Shinta menyengir lebar, “Ngggak, nggak, aku bercanda. Aku nggak mau jadi nyamuk, hehe.”

Shinta berpura-pura menunjukkan sisi baiknya, berusaha membodohi Ayyara agar percaya kalau dirinya sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
berbelit belit
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
harusnya sekelas raja sangat mudah menyelesaikan urusan shinta dan barry. knp jd
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status