Share

Chapter 29

Setelah makan siang, Zidane kembali ke kantor bersama Annisa. Kehadiran mereka yang datang bersama-sama menyita perhatian para karyawan yang sudah berada di kubikel-nya masing-masing.

Berbagai macam tatapan tersirat di mata para karyawan itu, mengekspresikan pikiran mereka. Ada yang terpesona dengan keserasian atasannya itu, ada juga yang iri dan cemburu, juga pikiran-pikiran lainnya.

Meski bisikan-bisikan tersebut terdengar di telinga Zidane dan Annisa, tetapi mereka tak mengacuhkannya.

"Terima kasih sudah mengantarkan hingga ke ruanganku," ucap Annisa.

Seulas senyum manis terukir di bibirnya.

"Sama-sama, Nona. Aku akan melakukan ini setiap harinya," jawab Zidane.

"Selesai bekerja, kita pulang sama-sama." Zidane menyambung perkataannya.

Annisa mengangguk mengiakan. Kemudian, tanpa aba-aba pria tampan itu mengusap puncak kepala yang berbalut hijab itu dengan lembut.

"Aku pergi dulu," pamitnya.

Annisa tak menjawab. Dia te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status