Share

59. Hati Remang

Pemotretan akhirnya usai berbarengan dengan Nadhif yang tiba kembali ke butik untuk menjemput Nadina. Keduanya langsung berpamitan untuk pulang.

“Bagaimana hari pertamamu, Nadina? Apa semuanya sesuai harapan?” tanya Nadhif.

“Iya! Semua sesuai harapan dan bahkan lebih baik dibanding yang Nadina pikirkan. Intinya semuanya sempurna!” pekik Nadina bahagia.

Nadhif sejenak tersenyum sembari melirik Nadina yang juga tampak amat bahagia itu.

“Bagaimana dengan Mas Nadhif? Apakah ada kejadian di pondok? Atau sesuatu lainnya?”

“Ada. Baru saja saya mengantarmu dan turun dari mobil, saya datang ke kamar dan mencarimu seperti orang bodoh. Itu terjadi terus menerus hingga Umi menemui saya dan bilanh jika kamu sedang berada di butik.” Tawa Nadina memenuhi mobil.

Nadina bahkan sempat beberapa kali memukul pundak Nadhif menyadari betapa lucu suaminya itu. Mendengar tawa yang tulus keluar dari mulut sang istri, Nadhif pun balik tertawa.

“Nadina bisa membayangkan bagaimana suara Mas Nadhif yang te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status