Share

66. Manis Karena Pahit

Nadhif berdiri di dekat pintu dengan segenggam balon berwarna biru bercampur merah muda bening yang tampak estetik digenggamnya.

Wajah Nadina jelas menunjukkan ia amat terkejut atas apa yang ia lihat. Kebohongan yang ia buat untuk menutupi kesalahannya kini semakin membuatnya merasa bersalah.

Nadhif berjalan ke arahnya dengan senyuman tulus di wajahnya, pemuda itu menyodorkan segenggam balon itu kepada Nadina.

“Jangan mengejarnya di jalan lagi, ya! Saya bawakan untukmu!” tutur Nadhif sambil menatap Nadina dalam tanpa kedipan.

“Mas? Mas tidak perlu seperti ini,” lirih Nadina terdengar gemetar.

Nadhif segera duduk di sebelah Nadina dan mengelus punggung tangan sang istri sembari meletakkan balon itu di sebelahnya.

“Selama keinginanmu bisa saya penuhi, saya janji akan saya penuhi sebaik mungkin, Nadina. Jangan ragu untuk memintanya kepada suamimu. Itu akan menjadi sebagian usaha saya untuk memuliakanmu sebagai seorang istri yang saya cintai,” tutur Nadhif.

Tak ada yang Nadina bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status