Share

68. Hawa Panas

“Bicara dengan Umi? Tentu Nak Aza, kemarilah duduk di sebelah umi!” sambut Aminah.

“Itu Umi, boleh tidak jika berbicara di tempat lain? Azalea malu ada Mbak Nadina di sini,” tutur Azalea sembari melirik ke arah Nadina.

“Oh begitu, baiklah Nadina akan pergi sekarang. Nadina pamit ya, Umi! Nadina juga mesti menyiapkan keperluan Mas Nadhif nanti malam,” ujar Nadina sengaja membuat panas santriwati di dekatnya itu.

Nadina tampak segera menyalami Aminah dan melengos pergi dari dapur tanpa menyalami Azalea sama seperti yang wanita itu lakukan begitu datang ke dapur—Azalea datang hanya bersalaman dengan Aminah dan tidak ada niatan hendak turut menyalami Nadina.

“Aku tahu apa maksudnya tadi! Dia pasti sengaja melakukannya supaya aku panas bukan? Bergaya ingin bicara dengan umi! Padahal?! Mengaku saja dia pasti ingin berdekatan dengan umi agar bisa seolah dekat dengan ibu mertuanya! Dasar!!” sergah Nadina sembari berjalan cepat menoleh ke arah dapur.

Nadina yang tak fokus memandang jalana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status