Share

Bab 117

Ramon menatap muram cincin berlian di tangannya. Detik demi detik berlalu.

"Ramon," suara Ganis akhirnya terdengar. Ramon melihat wajah Ganis yang tampak ragu.

"Bagaimana Nis?" tanya pria itu kini semangatnya mulai mengendur.

"Cincinnya sangat bagus dan aku senang kakak melamarku. Tapi untuk menikah aku butuh waktu lagi. Kau tahu pekerjaanku," seru Ganis tercekat. Hatinya kini sedang bergulat hebat.

"Tak apa. Aku akan menunggu. 7 tahun masih ditambah lagi beberapa tahun juga tak apa. Asal pada akhirnya kau bersamaku. Tapi apakah Givani bisa menunggu dan memahaminya," ujar Ramon perlahan meraih tangan Ganis yang menggenggam erat sisi kemejanya.

Ganis tak punya kekuatan untuk menarik tangannya dan menolak saat Ramon mengecup punggung tangannya dan menatapnya dalam. Dalam sekejap mata cincin berlian itu kini sudah melingkar indah di jarinya.

Air mata Ganis luruh. Ramon segara menarik tubuhnya ke dalam pelukannya.

"Kau milikku. Dari dulu Nis," bisik Ramon di telinga Ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status