Rencana kerjasama kini tak menarik lagi, kedua pimpinan itu sibuk dengan pikiran masing-masing. Rehan menjadi sangat tidak tenang saat melihat Abimanyu terus mencuri pandang pada Keysa. "Mungkin kami harus pamit, kita akan bertemu kembali.""Oh iya baiklah, aku akan mengirimkan asistenku ke perusahaanmu untuk membahas kelanjutan bisnis bersama kita."Sampai Rehan keluar menggandeng lengan Keysa, Abimanyu tak berdiri dari tempatnya. Andai benar dugaannya maka gadis itu dalam bahaya. Apakah dia harus memperingatkan Rehan ? Abimanyu ingat semua kejadian itu dengan benar.Perusahaan membutuhkan karyawan di bagian pemasaran, gadis cantik itu datang melamar pekerjaan. Isteri Emil terkenal sangat posesif, dia menyeleksi dengan ketat semua karyawan yang masuk ke perusahaan. Gadis cantik itu bernama Adiba. Bagian personalia menolak lamarannya, Adiba yang saat itu sangat membutuhkan pekerjaan, berjalan keluar dengan raut wajah kecewa. Mereka belum mewawancarainya, dia malah di tolak begitu sa
Rehan memilih area outdoor, di senayan park agar bisa santai dan nongkrong sambil memandangi danau cantik di tengah kota. Ada juga spot foto ayunan, perahu dan dermaga, hingga patung warna-warni yang serupa dengan mal ION Orchard, Singapore.Keysa nampak menikmati indahnya malam di tempat ini, ini adalah kencan pertamanya. Gadis cantik yang terbilang remaja ini terlihat antusias, dia bahkan tak menghiraukan Rehan yang terus menatapnya."Kau ingin makan ?" "Tidak, aku sudah kenyang, mbak Nurlela ternyata pintar masak. Entah siapa yang sudah mengirimnya untuk menemaniku," ucap Keysa dengan raut wajah tak perduli. Dia bahkan memonyongkan mulutnya membuat Rehan tertawa."Kenapa tertawa ? Tidak lucu," Keysa cemberut."Kau terlihat semakin cantik jika cemberut begitu," ujar Rehan."Gombal ! Upss..!" Keysa seakan menyadari jika dia sudah memberikan peluang bagi Rehan untuk terus menggodanya.Rehan merasa seakan kembali menjadi remaja belasan tahun. "Ceritakan padaku mengapa kau berjalan kak
Rehan Adiputera Sunshine pengusaha muda terkaya, berada di deretan para pria sukses di Indonesia. Untuk kedua kalinya dia menemukan gairah hidupnya setelah mengenal Keysa, gadis yang mengganti jam tangan aslinya dengan imitasi. Ingin rasanya dia tertawa terbahak-bahak mengingat kekonyolan gadis itu. Tapi siapa sangka gadis itu telah membuatnya jatuh cinta. Bahkan ketika puteri Salsabila datang menemuinya di kantor, Rehan pura-pura terlihat sangat sibuk dan tak ingin di ganggu."Bisakah aku meminta waktumu sebentar ?" pinta Salsabila."Maaf aku sedang sibuk, jika terkait dengan urusan kantor harap hubungi asistenku," jawab Rehan dingin.Tentu saja sikapnya ini membuat Salsabila bertanya-tanya dalam hati. Tak biasanya Rehan memperlakukannya seperti ini, apakah dia kini sudah punya saingan ? Belum habis keheranan Salsabila, Rehan menekan interkom menyuruh asistennya menemuinya.Bayu kini berdiri di hadapannya setelah sebelumnya mengetuk pintu. Bayu melihat Salsabila yang wajahnya terliha
Rehan memarkir mobilnya di halaman rumah Keysa, gadis itu sedang kuliah sehingga Nurlela yang menyambutnya."Ada apa Lela ?" tanya Rehan setelah duduk di kursi sofa yang berwarna coklat kemerahan."Itu tuan, tadi pagi saat saya sedang menyapu halaman, saya melihat sebuah mobil yang sama bolak balik di depan rumah." Nurlela terlihat antusias menceritakan hal itu."Kau mungkin terlalu mengada-ada, apakah Keysa tau ?""Tidak tuan!""Baiklah, jangan membuatnya takut, jika ada sesuatu yang mencurigakan sampaikan padaku.""Ada tuan, tadi seorang wanita menanyakan ini rumah siapa, dikontrakkan atau tidak, lalu saat dia pergi saya mengintip dari kaca jendela. Ternyata dia naik mobil yang lalu lalang tadi."Rehan geleng-geleng kepala, jika bukan karena Keysa dia tak akan meladeni pembantunya ini."Mungkin mereka memang mencari rumah kontrakan, dulunya rumah ini memang mau di kontakkan, jangan terlalu berlebihan." Rehan masih berusaha memberi pengertian pada Nurlela."Wanita itu sangat misteri
Kemacetan sudah mulai terurai, dari ujung jalan terlihat enam orang pria sedang berdiri berjaga-jaga di pintu rumah Keysa. Lusi dan Luna segera turun dan berlari menuju rumah, Rehan hanya bisa menahan nafas karena masih harus menunggu sepuluh deretan mobil di depannya."Maaf kalian siapa ?"Melihat body Lusi dan Luna yang tinggi tegap membuat ke enam pria ini saling memandang."Oh apakah anda pemilik rumah ini ?" tanya salah seorang pria di antaranya."Kami anak buah pemilik rumah ini," jawab Lusi.Seorang pria terlihat sedang menelpon, Lusi mendengar jika dia sedang melaporkan situasi sekarang.Bunyi klakson memekakan telinga, Luna mendorong pintu pagar, Rehan membelokkan mobilnya masuk ke halaman rumah. "Itu pemilik rumahnya," tunjuk Lusi.Keenam pria itu terkejut saat melihat Rehan turun dari mobil. Siapa yang tak mengenal pengusaha arogan yang terkenal kejam ini. Bahkan mafia bawah tanah sangat takut padanya."Oh ma...maaf kami salah orang, ayo cabut !" Seorang pria tinggi besar
Rehan dan Abimanyu janjian bertemu di sebuah hotel berbintang. Hotel berbintang lima itu milik Abimanyu, Pemilik hotel ini meminta satu ruang khusus yang tak bisa diganggu oleh orang atau karyawan yang lalu lalang. Ruangan itu berada di lantai 22. Sesuai petunjuk Abimanyu, Rehan menuju hotel yang dimaksud. Dia datang sendirian, dan langsung naik ke lantai dua puluh dua. Ternyata Abimanyu sudah menunggunya."Selamat datang tuan Rehan," Abimanyu menyambutnya."Terima kasih tuan.""Bagaimana kabarnya Keysa Geraldy ?""Alhamdulillah dia baik-baik saja, aku ingin menanyakan sesuatu padamu.""Tentang Keysa ?" tebak Abimanyu.Rehan tak menjawab dan hanya menunggu kelanjutan ucapan rekan bisnisnya ini. Karena Abimanyu tak kunjung buka suara akhirnya Rehan menjawab pertanyaan Abimanyu."Karena dia calon isteriku, makanya aku penasaran ingin mengetahui latar belakangnya.""Apakah tuan Geraldy mengatakan sesuatu ?""Pertemuan kami cukup konyol tapi aku tak perlu menjelaskannya. Kurasa tuan Gera
Suara gemericik shower dalam kamar mandi terdengar mengalahkan deringan telepon yang memenuhi kamar tiada henti. Bayu tersentak dan buru-buru mematikan showernya lalu mendengarkan kembali dering telepon itu. Ternyata berbunyi lagi, dia segera menyambar handuknya, melilitkannya di pinggang lalu keluar dari kamar mandi. Air dari rambutnya masih menetes dari sudut kepalanya. Dia sengaja sudah memasang nada dering khusus untuk bosnya, makanya dia buru-buru keluar walau belum mandi dengan benar."Hallo bos, maaf aku sedang mandi.""Belum menikah tapi mandinya sampai begitu lama, apa saja yang kau lakukan di kamar mandi hah ?" "Jangan begitu bos, mentang-mentang sudah menemukan pengganti mulai meledekku lagi," Bayu tau cara meredakan amarah Rehan. Sudah lima tahun dia menjadi asisten Rehan makanya sangat menghafal dengan benar wataknya."Saat Keysa mengontrak rumah itu, kau pernah bilang padaku jika Keysa tak punya uang dan hendak menjaminkan perhiasannya. Kau ingat perhiasan apa itu, apak
Rehan tak perlu menunggu jawaban Keysa, orang kaya seperti dirinya tak perlu waktu lama untuk mendatangkan orang-orang terkait. Rehan ingin menutupi pernikahannya malam ini, dan cukup beberapa orang saja yang tau termasuk asistennya.Bayu bagaikan tersengat listrik membaca pesan Rehan. Namun dia tak bisa menolak, terpaksa dia menghubungi pamannya sebagai pejabat KUA. Semua serba dadakan, imam mesjid, wali hakim dan beberapa saksi saja yang hadir dalam acara pernikahan yang cukup gila ini. Rehan memberikan mahar sebuah cincin emas sembilan belas gram sesuai usia Keysa.Benar-benar gila, tapi itulah yang dilakukan Rehan. Dia membayar mahal semua yang hadir malam ini. Buku nikah di tanda tangani dan besok mereka berdua akan mengambil aslinya di kantor urusan agama sekaligus mencatatkan pernikahan mereka.Keysa bagai terhipnotis dengan semua yang dilakukan Rehan, tapi menurutnya ini adalah jalan terbaik yang harus dia lakukan untuk menghindari dosa dan fitnah. Dia tergolong wanita masa kin