Share

193. Menunggu

Sejak kepulangannya dari Indonesia Timur, Abhygael tak banyak bicara. Bahkan ketika Regan ingin mengatakan yang sebenarnya dia bahkan tak perduli lagi. Dia menjadi sosok pria yang dingin tanpa ekspresi.

Abhygael menghabiskan seluruh waktunya pada pekerjaan dan bermain bersama Abil. Putera menyadari perubahan anaknya tetapi dia tak menanyakan apapun. Selama itu tidak merugikan maka dia tak mempermasalahkannya.

Regan ingin menceritakan semuanya pada Putera tapi dia takut, nantinya malah dia yang di salahkan. Akhirnya dia menghubungi guru Arafat untuk minta waktunya beberapa jam saja.

Mereka bertemu di rumah Regan agar lebih leluasa untuk berbincang.

"Sejak kembali dari Indonesia Timur, aku jadi merasa sangat bersalah," Regan mengatakan apa yang mengganjal di hatinya.

Guru Arafat hanya tersenyum simpul dan menepuk-nepuk bahu Regan.

"Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu, sebenarnya aku tahu semuanya tetapi aku ingin Abhygael memperjuangkan cintanya. Tapi kulihat dia tak ingin berjuang."

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status