Share

Bab 18

“Reva mana Mbak?” pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Zidan setelah tiba di rumah.

“Udah di kamar sejak habis makan malam tadi Tuan.”

Dahi Zidan berkerut, tidak biasanya Reva seperti itu. “Hm, tadi ada tamu yang datang?”

“Ada Tuan, sepasang suami istri dan anaknya.”

“Itu Kakak saya sama suami dan anaknya.”

“Oh maaf saya tidak tahu Tuan.”

“Iya enggak apa-apa.”

“Iya, kalau begitu saya permisi.” Zidan mengangguk.

Zidan melanjutkan langkahnya, saat tiba di depan pintu kamar Reva, ia berhenti, menatap pintu kayu itu cukup lama. Perlahan ia bergerak mendekati pintu, berdiri lama di depan pintu. Ia menggelengkan kepalanya saat tangannya berniat mengetuk pintu itu hingga akhirnya memilih untuk pergi ke kamarnya.

“Halo Kak,” Zidan langsung menghubungi kakaknya saat tiba di kamarnya.

“Halo, kenapa nelpon malam-malam begini?”

“Hm, aku minta maaf karena enggak bisa menemui kalian hari ini. Mungkin besok aku akan ke rumah.”

“Ohh, enggak apa-apa. Aku tahu kamu orang yang sibuk. Kamu nelpon ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status