Share

Bab 15: Mengunjugi Ayah Rendra

Keinan makan pagi dengan gerakan yang sangat tidak manusiawi pagi itu. Keira yang melihat hal itu hanya mampu meringis dalam diam.

“Maaf Pak. Kan biasanya Bapak juga udah bangun pagi. Jam berapa tuh, sebelum jam 4 kan. Buat shalat malam. Tapi kan tadi malam Bapak juga nggk bangun,” jelas Keira yang sebenarnya tidak mau disalahkan.

Keinan menatap Keira masih dengan pandangan tajamnya.

‘Memangnya siapa yang membuat aku sampai nggak bisa tidur hampir semalaman. Sekalinya tidur malah mimpi kaya gitu,’ dumel Keinan dalam hati.

“Pak, ya maaf lah,” ucap Keira lagi seraya memohon.

“Pak.” Keira menggoyang-nggoyangkan lengan Keinan.

Keinan yang diperlakukan seperti itu menatap Keira tajam. “Memangnya saya sapi kamu tarik-tarik,” judes Keinan.

“Yaudah deh, aku dihukum lagi aja nggak papa. Asal Bapak nggak marah sama aku,” ucap Keira asal.

“Beneran?” tanya Keinan menaikkan alisnya.

“Bentar-bentar, hukumannya apa dulu?” ucap Keira mengantisipasi.

‘Kayaknya Pak Keinan emang hobi buat hukum gua deh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status