Share

Sixteen

"Gue kan udah bilang. Jangan cari pemicu yang bisa buat loe sakit kepala Luna. Ini bahkan belum sehari!"

Aku melirik Lisa yang berdiri di samping ranjangku dengan tangan yang bersedekap. Penampilannya bahkan terlihat sangat berantakan dengan rambut yang kusut karena tertiup angin serta pakaian yang kelihatan lusuh. Dia tidak mengenakan jas labnya.

Tama meminta Lisa untuk segera datang karena kondisiku yang sempat pingsan. Dan dia tidak mentoleransi bentuk terlambat meski pun ini pada Lisa sahabatnya.

Aku menggigit bibirku merasa bersalah. Karena aku semua orang jadi terkena imbasnya, "Maaf. Gue nggak tahu kalau itu bisa mancing ingatan gue."

Dia menggelengkan kepalanya sebelum ikut menjatuhkan dirinya di sisi tempat tidurku yang kosong. Aku dan Lisa sama-sama menyenderkan kepala kami di dashboard tempat tidur dan dia memutar kepalanya agar dapat melihatku.

"Jadi gimana? Mau cerita?" tanyanya.

Dia menatapku intens dan aku hanya dapat melihat ke bawah. Ke arah tanganku yang menempel pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status