Share

Piyama Kebesaran

Dinda membuka kelopak matanya yang terasa berat. Tubuhnya pun begitu lemah.

"Kamu udah sadar? Syukurlah," Suara lembut Dr.Andra terdengar di sampingnya.

Dinda menoleh, dan melihat sang dokter tampan sedang menatapnya dengan tatapan teduh. Bibir yang menawan itu pun tersenyum.

"Baru kali ini aku merasa sangat takut tidak bisa membantu seseorang untuk sadar." Andra meraih jemari Dinda dan menggenggamnya hangat.

Dinda melihat ke arah tangannya dan baru menyadari bahwa ada selang infus yang terpasang.

Gadis itu mengernyit. Apa ia di Rumah Sakit?

Kepalanya langsung berputar ke sekeliling. Dan ternyata ia berada di kamar sang dokter. Di ranjang empuk laki-laki itu.

"Semalam kamu pingsan, pas masuk ke ruang jumpa pers," ujar Andra.

Dinda membasahi bibirnya yang terasa kering. Kejadian semalam terlintas kembali di kepalanya.

Semalam ia memang sudah merasa tak enak badan sejak awal. Kemudian ditambah syok dan kehujanan.

"Apa ini sudah pagi?"

Andra mengangguk.

"Tadi malam kamu tidur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status