Share

72. Bom Meledak

Hanya tinggal menunggu waktu. Untuk saat ini, satu detik pun sangatlah berharga. Apa yang Adnan katakan pada Mitha adalah seperti menanam sebuah bom. Jika waktunya tiba, maka bom itu akan meledak. Di saat itu terjadi, Adnan akan duduk manis menikmati drama kehancuran Denis.

Jahat?

Adnan tidak munafik. Dia tidak mau membohongi dirinya sendiri jika menghancurkan Denis adalah hal yang tidak ia sukai. Selama ini Adnan hanya diam karena ia sangat menghormati kakek dan Om Bayu. Namun setelah dilihat-lihat, Denis dan Ibunya benar-benar tak tahu malu. Mereka semakin berulah dengan mengusik kehidupan pribadi Adnan.

Adnan memang pendiam, tetapi bukan berarti dia suka jika harga dirinya diinjak atau kehidupannya diusik. Intinya jangan mematikan kobaran api dengan minyak tanah.

"Makan dulu," ucap Adnan pada Fasya yang melamun.

Saat ini mereka berdua tengah berada di kantin rumah sakit. Bertujuan untuk mengisi perut kosong setelah jam makan siang sudah lewat dua jam yang lalu. Meski
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status