Share

Sebuah Ketulusan

Pagi ini, langit tampak mendung dengan desir angin yang cukup dingin membelai wajah. Balkon lantai dua belas ini menjadi tempat favoritku sebulan terakhir ini. Sembari memandangi kota yang padat, aku mencoba menikmati hidup.

Narendra sengaja menyuruhku pindah ke apartemen yang satu lantai dengan apartemennya bersama Ibu dan Rendy. Tepatnya, hanya ada dua apartemen di lantai dua belas ini. Yang kutempati dan yang Narendra tempati.

Selepas pulang dari rumah sakit, apartemen ini sudah disiapkan dengan sempurna untuk menyambutku dan Narendra melamarku saat itu juga.

"Kamu sudah tahu bagaimana perasaanku, Ran. Aku memang tidak bisa romantis, tapi setidaknya ini kulakukan tidak terlalu biasa." Narendra menghela napas panjang seraya menunduk. Kemudian, Ibu mendekat membawa sesuatu--kotak kecil dari kaca--dan diberikan kepada Narendra.

"Be my queen, Rania Felisya Rose. Will you marry me?" Sebuah cincin berwarna putih tampak dari kotak kaca kecil yang terbuka.

Aku tidak bisa berkata apa p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status