Share

Bab 32 Sengketa Tanah

Bab 32 Sengketa tanah (Pov Ning)

"Bapak dimaki-maki sama Pakde No. Katanya bapak menanam ketela di lahannya."

Amir masih menarik napas panjang.

"Pakde No adu mulut dengan bapak, Mbak."

"Apa?!"

Gegas aku berlari tanpa mempedulikan Zen dan Mbak Vina yang terpaku melihatku dan Amir. Aku bergegas mencari bapak di kebun.

"Pak Rahmat tutup mata ya? Jelas-jelas batas lahan ini di sini kenapa jadi berpindah setengah meter ke lahan saya?!"

"Pakde, bukannya batas lahan kebun ini dari dulu sudah di sini? Kenapa baru sekarang dipermasalahkan?" Kulihat bapakku mempertahankan diri.

"Ada apa, Pak?" tanyaku sambil memegang erat lengannya. Bapakku membalas dengan memegang tanganku tanpa bersuara. Aku paham maksudnya menenangkanku.

"Ning, bapakmu dikasih tahu. Jangan menanam lagi di lahan orang lain, dosa. Mengambil hak orang jelas rejeki yang didapat juga haram."

"Tapi, Pakde. Sejak dulu juga ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status