Sikap Yogi acuh tak acuh, "Kamu bukan hanya menyayangkan, tapi kamu juga merasa aku telah mengecewakannya. Bukankah kamu selalu berpikir bahwa kami akan menikah?"Selain orang tuanya, Yavon juga menanyakan kapan dia berencana menikahi Cindy.Yavon berkata dengan tegas, "Bu Cindy adalah makanan lezat dengan aroma, warna dan rasa yang sempurna. Kamu membiarkannya keluar, gerombolan serigala selalu siap menyerangnya. Aku khawatir kamu akan menyesalinya di kemudian hari tapi dia sudah dimakan oleh orang lain."Yogi berkata dengan tenang, "Dia nggak akan.""Nggak akan mengikuti orang lain? Apakah kamu begitu percaya diri?"Yogi meliriknya dan berkata dengan santai, "Kalau kamu tertarik, kamu boleh coba.""Kamu benar-benar bajingan." Yavon menjauh darinya. Dia sudah mengerti kenapa Yogi begitu percaya diri. Karena dalam tiga tahun terakhir, Cindy terlalu patuh padanya.Di mata dan hati Cindy hanya ada Yogi. Ketika tidak bekerja, Cindy hanya beraktivitas di dekat Yogi, hampir tanpa ruang prib
Cindy segera menengahi, "Pak Travis juga ke sini untuk makan 'kan? Sup jamur di restoran ini lumayan enak. Kamu bisa memesannya untuk dicoba nanti. Apa yang kamu katakan hari itu, masih kupertimbangkan. Setelah dipertimbangkan, aku akan menghubungimu lagi."Travis memberi muka untuk Cindy, dia melirik Yosua lalu berkata pada Cindy, "Oke, aku pasti akan coba, aku tunggu jawabanmu."Kemudian, Travis mengajak rekan wanitanya ke meja lain.Cindy memandang Yosua, Yosua buru-buru berkata, "Nggak, Cindy, jangan pertimbangkan dia, pertimbangkan aku. Aku juga bersungguh-sungguh."Cindy berkata, "Bersungguh-sungguh apa?""Aku bersungguh-sungguh ingin mempekerjakanmu sebagai sekretarisku! Aku nggak mengerti apa-apa, bagaimana aku bisa mengelola perusahaan ayahku dengan baik? Aku membutuhkanmu lebih dari siapa pun," ucap Yosua tulus."Jangan khawatir, aku tipe bos yang hanya mengeluarkan uang dan nggak akan memaksamu. Kamu nggak perlu khawatir aku akan sok pintar dan membimbingmu yang ahli. Di tem
Kalau ditanggapi, maka akan jatuh dalam siklus tanya jawab yang aneh.Cindy tidak harus bagaimana menjawab pertanyaannya.Cindy menghindari topik, "Pak Yavon mengurusnya, seharusnya Tuan Muda Yosua dan Pak Travis akan baik-baik saja. Aku pergi dulu."Sikapnya tenang seperti sedang berhadapan dengan orang asing.Yogi memandangnya dengan acuh tak acuh, setelah Cindy berbalik dan mengambil dua langkah, Yogi berkata, "Sudah seminggu, suasana hatimu belum membaik?"Cindy terdiam, dia mengerti bahwa Yogi mengira dia telah difitnah di rumah sakit hari itu, dia emosi sesaat sehingga melampiaskan emosinya seperti itu. Waktu telah berlalu, jadi sudah waktunya untuk tenang.Faktanya, ketika mengingat kembali masa itu, Cindy juga merasa bahwa dia terlalu emosional dan melampiaskan semua keluhan yang dideritanya dari Yogi. Di mata Yogi, dia mungkin hanya seorang badut.Cindy tidak ingin berkata apa-apa. Dia telah mengundurkan diri, bisa dikatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan lagi. Dia tidak
Cindy terkejut pada detik pertama dia tertangkap, dia menoleh dengan tajam dan menatap mata Yosua yang bersinar."Aku heran kenapa musik di ponselmu sama persis dengan di tempatku, kamu pasti ada di sini. Kamu bohong!""..."Cindy menggigit ujung lidahnya.Sisca sedang menemui klien di sini dan mengiriminya pesan yang mengatakan bahwa Sisca sedikit mabuk dan memintanya untuk menjemput Sisca. Sisca biasanya tidak akan meminta bantuannya. Dia takut terjadi sesuatu pada Sisca, jadi dia segera datang.Namun, Sisca tidak menyebutkan nomor ruangannya, dia tidak tahu Sisca berada di ruangan mana. Dia menunggu balasan Sisca, lalu Yosua meneleponnya.Dia sedang tidak mood untuk menjelaskan terlalu banyak pada Yosua, jadi dia berbohong tentang kedatangan tamu di rumah, tapi ....Cindy cemberut, dia terpaksa mengatakan yang sebenarnya, "Tuan Muda Yosua, aku menunggu temanku."Akan tetapi, tadi dia bilang sedang menjamu kerabat di rumah, sekarang dia bilang sedang menunggu teman di luar. Yosua tid
Cindy mengambil gelas anggur dan meminumnya satu per satu, setelah tiga gelas anggur berturut-turut, dia kenyang, lalu membalikkan gelas anggur tersebut.Cindy tersenyum, "Sudah kuminum, Tuan Muda Yosua, ke depannya akan menemui jalan lancar dan keberuntungan. Aku memang ada urusan mendesak hari ini jadi nggak bisa menemani. Maafkan aku."Mata Yogi menjadi kelam, Cindy berbalik dan pergi.Dia minum dengan cepat, berbicara dengan cepat dan pergi dengan cepat. Semua orang belum sempat bereaksi, jadi tentu saja mereka tidak menghentikannya. Setelah dia pergi sebentar, mereka pun bergumam, "Membosankan."Cindy memang ingin menjadi membosankan.Dia sudah terjerumus dalam keadaan sulit itu. Dia tidak bisa keluar dari ruangan tanpa minum. Hanya tiga gelas, setelah minum maka akan menyelesaikan masalah dan tidak menunda dia untuk menemukan Sisca. Kenapa tidak minum?Perlawanan membutuhkan keteguhan, tapi penyalahgunaan keteguhan tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan menambah kesenangan
Cindy berkata, "Aku memang bukan siapa-siapa, tapi kukira prinsip ini sangat sederhana dan mudah dipahami, para bos juga nggak mungkin nggak mengerti.""Alasan kedua perusahaan membicarakan kerja sama pasti karena saling menguntungkan. Kalau suasana terlalu buruk dan kerja sama nggak berhasil, selain merugikan perusahaan Sisca, itu juga nggak ada manfaatnya untuk Bos, bukankah begitu?"Ini memang benar.Kerja sama terbentuk karena kedua belah pihak sama-sama untung, tidak ada yang mengambil keuntungan secara khusus. Hanya saja laki-laki punya sifat buruk seperti itu, mereka suka menggunakan kontrak untuk mempersulit gadis muda dan menyentuhnya, tapi sebenarnya tidak sampai benar-benar membatalkan kontrak.Seorang pria di sebelah memandang ke arah Cindy dan tiba-tiba berkata, "Sepertinya aku pernah melihatmu. Kamu ... sekretaris Pak Yogi, 'kan?"Ekspresi orang lain sedikit berubah. "Pak Yogi yang mana?""Tentu saja Pak Yogi dari Grup Mega."Untuk sesaat, orang-orang di meja itu memandan
Setelah ditandatangani, Cindy memegang kontrak di satu tangan sambil memapah Sisca yang hampir tidak bisa berjalan dengan tangan lainnya, lalu mengikuti Yosua keluar dari ruangan.Yosua melihat ke kiri dan ke kanan di koridor, tapi tidak menemukan Yogi. Dia menggaruk kepalanya lalu berbalik dan bertanya, "Apakah kamu dan temanmu baik-baik saja?""Nggak masalah. Terima kasih, Tuan Muda Yosua." Cindy mengucapkan terima kasih yang tulus. Biarpun bersikeras untuk meminum kedua gelas anggur terakhir, dia masih bisa meminumnya, tapi pasti akan nggak nyaman. Yosua memang membantunya.Ini pertama kalinya Yosua ditatap oleh Cindy dengan tatapan yang tulus. Yosua merasa agak malu dan tersenyum. "Sama-sama, jangan sungkan, yang penting kamu mempertimbangkan dengan serius untuk bekerja denganku."Cindy menyatakan dia pasti akan mempertimbangkan dengan serius.Setelah menolak tawaran Yosua untuk mengantar mereka, Cindy memapah Sisca pergi.Yosua merasakan kepuasan setelah berbuat baik dan dihargai
Ketiga wanita itu duduk di kursi belakang, jadi Yogi duduk di kursi sebelah sopir.Cindy tidak punya pilihan selain membatalkan pemesanan taksi online.Yona bilang ingin mengantar mereka, mereka benar-benar setuju, sekarang dia yang merasa gelisah.Dia hanya ingin memamerkan statusnya dan dia yakin dengan karakter Cindy, Cindy pasti tidak akan masuk ke dalam mobil, tapi dia melakukan kesalahan.Namun, teringat bahwa Yogi membiarkan Cindy masuk ke mobil karena dia yang memintanya, dia merasa agak bangga.Mobil mulai melaju.Yona sekali lagi teringat hubungan bertahun-tahun antara Cindy dan Yogi, dia diam-diam mengangkat kepala untuk melihat Yogi lewat kaca spion. Dia melihat Yogi sedang duduk di kursi depan dengan memejamkan mata dan tertidur, tidak ingin peduli dengan siapa pun, dia pun menghela napas lega.Mobil sangat sepi, tidak ada yang bicara, Sisca yang duluan kehilangan kesabaran.Dia memang membenci Yogi, tapi Yona adalah pihak ketiga, mengganggu hubungan orang lain adalah lain