“Aku tahu kau pasti ikut Sui." Ran Rinyou berucap sambil memengang pundak Pemimpin Klan Han.“Menyelamatkan pembelot sama artinya berkhianat," sahut Seseorang."Kau tahu apa!" bentak Ran Rinyou. Rasanya saat itu Ran Rinyou ingin menebas lidah Bangsawan Ran Yu yang tiba-tiba saja berbicara. Jangan lupakan dirinya yang selama ini memihak Baozheng, serta baru kali ini berani bersuara menentang Ran Rinyou namun, Ran Rinyou tak gentar serta masih membelakangi. Bahkan tak ingin berhenti hanya karena perkataannya.“Setelah menyelamatkan Xieya, semua keburukanmu akan kubongkar Ran Lu.” Ran Rinyou berucap seraya berlalu meninggalkan aula itu.Han Suiren Hua buru-buru memberi hormat sebelum berlari-lari kecil menyusul Ran Rinyou. “Han Suiren Hua, pamit untuk menuju kerajaan iblis.” Han Suiren Hua berucap sambil membungkuk hormat pada Raja. "Rinyou, tunggu aku!" teriak Pemimpin Klan Han yang anggun itu.Usai kedua Pemuda itu pergi, tak ada yang memihak siapapun yang membela Ran Xieya karena mere
Di sisi lain yang berbeda. Han Xue Tian sudah berhasil menerobos Dunia Iblis. Ia memang seorang diri dan meski begitu ternyata Lian Xia Tian sang penguasa tanah ini mengizinkan adiknya bekeliaran untuk mencari Ran Xieya. Han Xue Tian tak butuh waktu yang lama karena ia menjumpai Ran Xieya di lorong istana. Kini Pria itu tengah mengobati bahu dari Ran Xieya yang sudah terluka akibat pertarungan sebelumnya“Kau tahu?” tanya Ran Xieya.Han Xue Tian menggelengi pertanyaan Ran Xieya. "Apa yang ingin kau tanyakan?" suara Han Xue Tian yang berat itu terucap lembut.“Sebelum kehidupan Ran Xieya dan Lian Xia Tian, apakah aku yang dulu seorang Dewa yang melakukan hal besar? Haha," tawa Ran Xieya.Han Xue Tian tengah merawat luka dibahu Ran Xieya, pemuda itu tertegun sejenak melihat bahu Ran Xieya yang mulus itu. Han Xue Tian mendehem pelan. “Mungkin," jawabnya singkat.“Kurasa begitu, Xuanze Rhein Qita," ucap Ran Xieya.Seulas senyuman pada bibir tipis Han Xue Tian mengenggembang. Dia pun bera
“A-Sen, kau terlalu menyimpulkan semuanya dengan cepat." Wanita itu berucap dengan wajah sendunya.Ran Xueya malah berbeda. Gadis itu tak bergeming. "Apa lagi maumu? memang benar bukan?" sergah Ran Xieya."Kau harus membantu ibu, aku tak ingin menjadi mahluk yang fana. A-Sen seharusnya kau berada dipihakku! Bukan malah dipihak mereka semua, ingatlah semua kebahagianmu disini hanya semu.Ayo bantu ibu, setelah aku kembali ke surgawi A-Sen akan menjadi bagian yang berkuasa disana. Kita harus menghabisi semua iblis disini serta siapapun yang memihak pada Lian Xia Tian.” Ran Xieya menggeleng dengan tatapan tak percaya. “Aku bahagia menjadi manusia yang memiliki hidup yang fana beserta kebahagiaan yang semu ini. Ambisi seperti itu justru terdengar seperti iblis, bahkan Lian Xia Tian sendiri berusaha melindungi penduduknya dengan semua cara.” “Aku tak bisa," ucap Ran Xieya.“Maaf ... Xieya ataupun Senna tak bisa melakukan hal itu," ulang Ran Xieya lagi.Ran Xieya berlalu melewati wanita ya
“Dulu ... seorang manusia biasa memiliki anugerah atas dunia bawah dan surgawi. Dia melihat segala keindahan penduduk surgawi, mencintai salah satunya. Seseorang yang berbakat memilih mengabdi pada dunia bawah. Satu bukti akhir seorang buah cinta jelitanya, seseorang yang terlahir seimbang akan kejahatan dan kebaikan. Puteri An Tian pendiri Shizu Ranyang membuat jimat An untuk menciptakan petaka dan Sen Ya pedang yang memutus semua petaka ... Namun ia juga menghancurkan kerajaan Shizu Ran dengan satu kali petaka wabahnya, karena sang kekasih seorang manusia biasa murid perguruan pedang Shizu Ran dihukum mati oleh sebuah tuduhan. Puteri An Tian menciptakan jimat An untuk menciptakan petaka dan Sen Ya pedang yang memutus semua petaka. Seperti janjinya akan terus setia bersama kelahiran sang kekasih,Puteri An Tian akan selalu hidup dengan usia manusianya.”Ran Xieya jelas mendengar suara seseorang padanya. Meski tak ada rupa tapi Ran Xieya mendengar jelas, narasi mengenai sosok An Tian.
“Kita harus menjauh dari sini.”“Kenapa?”Ran Xieya masih ingin bertanya lagi, namun suara riuh terdengar dibelakang mereka. Ran Xieya sempat bergidik melihat pasukan para iblis yang dipimpin oleh jenderal besar serta disana dengan sebuah monster raksasa yang diselimuti api. Ran Xieya menatap dengan heran sekaligus takjub.“Xia Tian yang mengendalikannya dari istana," sahut Han Xue Tian.“Ha?! Dia diistana? Tidak turun? Tunggu ada apa ini?!” Begitulah Ran Xieya, dia bertanya bertubi-tubi disaat terkejut.Han Xue Tian hanya menatap dengan tenang.Sebuah kuda yang dipacu oleh pria berbaju zirah itu menghampiri mereka “Yang Mulia Han Xue Tian, tuan puteri Ran Xieya... Raja meminta kalian untuk kembali ke istana tempat aman dari rombongan manusia yang berusaha menghancurkan array pelindung kerajaan.”“Siapa?”“Ran Lu...”Jawab Han Xue Tian.Ran Xieya terdiam, jujur dia merasa kesal “Anak itu hanya memperkeruh suasana.”Ucap Ran Xieya menatap dinding array itu perlahan-lahan menipis.Ran Xi
"Hentikan!" teriak Ran Xieya sembari mengepalkan kedua tangannya."Demi seluruh kehidupan, surgawi, neraka dan dunia, hentikan!"Dia teringat dengan gadis kecil yang sempat bertemu dengannya, hingga semua orang yang ada disana. Bahkan ia tak tega melihat prajurit manusia dari kubu Ran Lu. Sebagian tetap bertahan sementara sebagian sudah usai diserap oleh pasukan iblis. Ran Xieya bahkan nyaris tertusuk oleh belati Shin Wen Feng, jika pedang biru Han Xue Tian tak langsung terbang menghadangnya.“Wanita siluman Iblis kau harus mati!” Begitulah teriak Shin Wen Feng yang menyerang membabi buta kepadanya.Namun belum sempat Shin Wen Feng hendak menghunuskan kembali belatinya, dia terpental akibat tangan raksasa yang tiba-tiba melindungi Ran Xieya. Itu Monster yang dikendalikan Lian Xia Tian.“Xia ... Tian ...” Ran Xieya bergumam.Tentu pasukan Lian Xia Tian dapat dengan mudah memukul mundur rombongan Ran Lu yang tinggal setengah. Bahkan satu kali gerakan tangan monster itu menderu kepada bu
"Aku akan terus mengikuti kehidupanmu, Xieya.” Han Xue Tian duduk bersipu sembari meraih tubuh Ran Xieya untuk didekapnya. Saat ini Han Xue Tian sangat terpukul dengan kehilangannya Ran Xieya. Dia pun berteriak sembari mendekap tubuh kecil itu.Gemuruh pun terdengar bersamaan dengan getaran dibumi. Ditempat keduanya masih terdiam dengan duka kehilangan yang pedih, Kenangan itu kembali terputar. Pada Ran Xieya dan pada Han Xue Tian. Perjalanan sederhana untuk misi rahasia Ran Xieya hingga kini.Han Xue Tian menguarkan energinya dengan besar, tanpa sadar jika sisi lain pada Ran Xieya yang lama tersegel berulang kali karena bertemu kematian dan kehidupan yang setara. Sen Ya tetap bersinar terang dan kalung yang dikenakan Ran Xieya juga menggelap dengan sempurna. Membuat sebuah pusaran gelap menyelimuti keduanya.Sebaliknya, rasanya begitu tenang. Tak ada deru keributan, tangisan serta jeritan. Begitu tenang. Dengan hamparan rumput dengan sinar mentari hangat yang membelai. Angin tak kala
"Aku ... tahu kesalahanku, dosaku, dan keinginanku," ucap Ran Xieya. "Tapi tidak dengan melakukannya seorang diri," sahut Ran Xieya tersenyum pilu.Dari kejauhan para kakak menatap adik mereka masing-masing, interaksi antara Ran Xieya dan Han Xue Tian kemudian melihat hal itu Han Suiren Hua langsung mendatangi mereka dan Han Suiren Hua memengang pundak Han Xue Tian.“Tuan Putri juga merasakan hal yang sama," ucap Han Suiren Hua“Hm.” Han Xue Tian menjawab pertanyaan Han Suiren Hua dengan mengangguk.“Han Xue Tian, Terima kasih atas pertolonganmu terhadap adikku," sahut Ran Rinyou. Pria itu menatap Ran Xieya sejenak. "Jaga dirimu Xieya," ucapnya pada Ran Xieya.Ran Xieya mengangguk. "Kepergianku hanya untuk membenahi array, Kakak." Ran Xieya berucap sembari beranjak pergi. Biasanya Gadis ini sangat tengil tapi kini ia elegan dan tenang. “Apakah setelah ini Tuan Muda Kedua Han akan kembali ke Kerajaan?” tanya Shin Chen Jun nampaknya penasaran. Biarpun dia tahu jika Han Xue Tian dan Ra