Share

Pernikahan Bunda

PoV Bunda

Esok adalah hari pernikahanku dengan Prasetya alias Bramantyo. Rasanya tak sabar, tinggal satu atap dengan lelaki yang dicintai tanpa harus bersembunyi lagi. 

Apalagi sekarang Dendi dan Ayu sudah tidak tinggal di rumah lagi. Setiap hari selalu merasa kesepian. Sementara Bram, hanya dapat berkunjung siang hari atau tengah malam. Tapi sekarang hatiku sangat lega, membayangkan  bisa berduaan sepanjang hari bersama Mas Bram.

“Mas, jangan lupa, besok mas kawinnya dipersiapkan. Aku gak mau lho jumlahnya berkurang. Masalahnya kan ketua RT, teman-teman arisan dan beberapa tetangga akan hadir.” Aku mengingatkan lelaki yang napasnya masih terengah akibat ‘permainannya.’

“Sudah aku siapkan, Sayang,” sahutnya sambil mengusap area sensitifku.

“Udah, ih! Capek tau!” Menghempaskan tangannya agar menjauh. Ia terkekeh.

&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status