Alice sudah benar-benar aktif mengelola Perusahaan grup Adelina. Meski begitu, dia masih tetap dibawah kendali Hirawan. Hirawan tidak akan semudah itu melepaskan grup Adelina ditangan Alice. Tapi Alice tetap merasa senang, karena tidak ada Aurora lagi diperusahaan itu. Yang membuatnya kesal jika mengingatnya adalah, kenyataan Aurora sudah menikah dengan Mr Billionaire. Gadis itu beruntung meski Alice selalu berusaha menjatuhkannya didepan Hirawan. Tapi dia kembali merasa bahagia, karena status pernikahan mereka dirahasiakan sampai sekarang. Jadi, Aurora tidak akan dikenal sebagai Nyonya muda Mayer yang terhormat dan disanjung masyarakat. "Lihat saja Aurora, aku nggak akan membiarkan kamu hidup bahagia!" Gumamnya dengan senyum licik. Dia mengirim pesan ke Erick dan mengajaknya makan malam bersama direstoran. ***** Aurora duduk sendirian dikursi meja disalah satu restoran bintang 4 dikota I
Aurora buru-buru membereskannya, Alice penasaran dengan surat itu. Dia melepaskan tangan Erick dan membungkuk merebut amplop putih itu dari tangan Aurora. "Kembalikan!!" Sentak Aurora berusaha merebut surat itu, Alice menepis tangannya dan menjauhkannya sedikit dari jangkauan Aurora. Alice sangat penasaran, dia membaca tulisan diamplop yang ternyata dari Rumah sakit. Lalu mengeluarkan suratnya dan membacanya. Alice sangat terkejut saat membacanya dan tidak menyangka, "Aurora, kamu hamil?" Erick sangat syok mendengar itu. Ternyata Aurora benar-benar tidak suci lagi. Aurora sangat tegang sekarang. Alice sangat licik, dia memanfaatkan kesempatan ini untuk merusak reputasi Aurora lagi. "Aurora kamu beneran hamil? Sama siapa? Kamu kan belum menikah!" Cecar Alice, dia meninggikan suaranya dan pura-pura kaget. Orang-orang pengunjung Restoran langsung menatap mereka, Aurora kembali menjadi bahan guncingan orang-orang. Mereka semua berdiri dan berbisik-bisik sampai terdengar ketelinga E
Braakkk!!!Video itu sampai diNegara Salata. Philip menggebrak meja dengan sangat keras sampai Louis terkejut namun berusaha menahan diri untuk tetap tenang dengan mata terpejam."Apa-apaan gadis itu. Dia hamil? Apa setelah disentuh dia sangat ceroboh sampai tidak menggunakan kontrasepsi darurat?" Philip sangat marah, entanlah karena apa.Malu? Belum banyak yang tau kalau dia telah menikahi Aurora.Melihat Aurora dipermalukan, atau karena kecerobohan Aurora? Video itu beredar disosial media, dan pastinya Perusahaan grup Mayer akan terseret karena memperkejakan karyawan yang hamil diluar nikah.Kota Ivaly adalah kota yang menjunjung tinggi nilai moral dan etika baik. Pergaulan bebas tidak dianggap wajar dikalangan masyarakat terutama anak muda, justru itu perbuatan yang sangat menjijikkan dan hina. "Cepat hentikan penyebaran Video itu!""Sudah tuan. Tapi Hacker semakin banyak dan memanfaatkan ini untuk keuntungan pribadi mereka. Berita ini sangat panas apalagi identitas Nona Aurora ya
Petugas keamanan menjawab, "Nona, mohon maaf. Anda tidak bisa seenaknya main hakim sendiri. Apa yang sudah dia lakukan, tidak ada hubungannya dengan gedung ini. Karena Pemilik Apartemen ini masih mengizinkannya tinggal meski reputasi Apartemen ini terancam!" Dua wanita itu tentu saja kaget, begitu pula beberapa orang yang menghuni kamar dan masih berdiri didekat mereka. Akhirnya mereka tidak bisa berkutik dan pergi dengan kesal."Nona muda Aurora, anda benar baik-baik saja?" Petugas keamanan itu bertanya."Ya aku baik-baik saja. Terimakasih banyak sudah menolongku." Jawab Aurora, setelah itu dia menggigit bibir bawahnya menahan sakit, wajahnya sedikit memucat.Dua Karyawan wanita itu akhirnya mengantarnya kePanthouses dilantai paling atas. Sebelum meninggalkan Aurora dikamarnya, Karyawan itu kembali bertanya, "Nona wajahmu pucat sekali. Kamu sungguh tidak mau diantar kerumah sakit?" "Tidak." Jawab Aurora. Mereka akhirnya berpamitan untuk keluar, karena Aurora tidak bisa dipaksa. Mes
Aurora langsung dibawa keruang IGD oleh beberapa petugas medis, Philip menunggu dan duduk dikursi Stainless didepan ruangan. Sedangkan Louis mengurus administrasi diresepsionis untuk Aurora.Setelah menunggu selama 2 jam, Dokter keluar dari dalam ruang IGD. Philip beranjak dari kursinya dan menghampiri Dokter medis yang menangani Aurora. "Bagaimana keadaannya?" "Apakah Anda suaminya?" Tanya dokter itu.Philip terdiam mendengar pertanyaan dokter tersebut, dia nampak berfikir sampai akhirnya mengangguk. "Ya, saya suaminya!" Dokter mengajaknya masuk kedalam ruangannya, Philip dipersilahkan duduk dikursi didepan kursi dokter yang terhalang meja. "Bu Aurora mengalami Flek atau pendarahan ringan. Dan saya menemukan ada bekas memar dibeberapa bagian tubuhnya, ini yang membuat kondisi kandungnya lemah apalagi ditrimester pertamanya. Untung saja janin itu sangat kuat sehingga mampu bertahan meski pertolongan kami tadi sedikit terlambat."Philip malah berharap janin itu tidak selamat, penjela
Aurora menarik tangan Philip, "Kau tidak bisa bersikap seperti ini!" Philip berkata dengan mendominasi, "Yang memutuskan semuanya hanyalah aku! Kau tidak berhak menuntut bercerai sebelum lima bulan tiba!""Itu nggak adil!" Protes Aurora. Dia menyingkirkan tangan Philip dengan tenaganya.Sepertinya kali ini Aurora memang bertemu orang yang salah. Philip sungguh berbahaya dan Aurora salah sudah bermain-main dengannya.Berfikir bahwa menikah dengan Philip akan menjauhkannya dari Alice dan ibu tirinya, sekarang dirinya malah terjebak didalam pernikahan yang sama sekali tidak menguntungkannya.Setelah sehari semalam Aurora dirawat dirumah sakit, kini akhirnya dia sudah bisa pulang dan beraktivitas seperti biasanya.Sama sekali tidak ada batang hidung dari Philip yang menjemputnya, hanya seorang sopir yang sudah berdiri didepan pintu masuk rumah sakit, sementara dibelakangnya ada mobil hitam Mercedes Maybach yang mengkilap.B
Yang membayar? Sementara Adara diberikan kerja tambahan tapi gajinya tetap sama. Bahkan bonus yang biasa di terima dari Aurora, sekarang tidak ada lagi. Bahkan kinerjanya masih sama, cekatan dan kompeten.Adara menggertakkan gigi, dia sudah bersikap sopan dan selalu patuh meski gajinya sekarang tidak sesuai dengan pekerjaannya.Tapi terus ditindas seperti ini juga tidak akan membuatnya betah meski Grup Adelina banyak berjasa untuknya."Nona Alice, anda membayar saya karena saya bekerja diperusahaan! Itu adalah gaji yang sudah seharusnya saya terima!" Sahut Adara menahan kesalnya.Alice tidak menyukai karyawan yang membantahnya, "Kau... Kau mau gajimu saya potong?" Ancam Alice.Adara tidak takut sama sekali. Justru dia tidak suka bos yang semena-mena terhadap karyawan, bahkan banyak karyawan yang tidak menyukai caranya memimpin perusahaan grup Adelina sekarang. Jauh berbeda dari saat dipimpin Hirawan dan Aurora.Bahkan gaji Adara sudah sering dipotong sekarang karena gajinya tidak ses
Akhh..." Suara pekikannya terdengar lirih, saat pria diatas tubuhnya menghentak dengan mengerahkan tenaganya, menerobos masuk mengoyak sesuatu yang sangat berharga yang dia miliki. Tidak mampu melawan, kukunya yang panjang menancap dipunggung pria yang menghentak tubuhnya dengan kuat serta bringas.Pria itu sekilas menarik bibirnya dengan tipis, menyadari gadis yang ada dibawah kendali kuasanya masih suci, tidak tersentuh, dan memberikannya sensasi luar biasa sebagai laki-laki pertama yang menjamah dan meresainya.Sinyal fajar mulai terlihat, Aurora Adelina bangun dengan sekujur tubuh yang terasa patah tulang. Rasa sakit dan nyeri disekujur tubuhnya, belum lagi pusing yang melanda kepalanya, seakan terkumpul menjadi satu membuat kepalanya terasa ingin pecah. Tetapi dia berusah mengumpulkan kesadarannya dan bangun, sesegera mungkin meninggalkan tempat dimana kesuciannya hilang. Akibat salah minum, entah apa yang diberikan Alice- saudari tirinya tadi semalam sampai membuat tubuhnya te