Share

Bab 21a

Kuputuskan kembali duduk di atas jok motorku usai menerima kembalian dari babang siomay.

Meskipun kesal dengan babang itu, tapi aku tak mungkin memarahinya. Dia juga sedang mengais rejeki. Nafkah untuk keluarganya.

Tak mungkin aku menyusul Sekar ke dalam gedung itu. Di lantai mana dia bekerja saja aku tak tahu. Gedung itu ada lebih dari dua puluh lantai. Bertanya ke resepsionis atau satpam, jelas tak mungkin. Ini bukan kantor kelurahan yang semua orang bakal kenal.

Begonya memang aku tak pernah bertanya padanya dia kerja di lantai berapa, divisi apa dan nama kantornya apa. apalagi kantornya bukan perusahaan besar yang terkenal. Namanya pun juga tak mudah kuingat. Mungkin, kalau aku kepepet sih bisa saja aku tanya satpam. Pasti dia tahu jika aku menyebutkan detail pekerjaan Sekar. Tapi, ini sudah di luar jam kantor, Bung. Alih-alih, malah aku dicurigai yang tidak-tidak.

HP di saku celana kurogoh kembali. Ada beberapa panggilan tak terjawab dari Sakina. Kubiarkan saja. Biarlah waktu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Anggra
siap² ntar Sekar jdi cantik..Lo macem³ ditinggalin Sekar
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
bener kata sekar, buang² duit.wkwkwk... awas loh ya ntar sekar jadi kinclong banyak yg kepincut malah situ yg kebakaran jenggot, bang
goodnovel comment avatar
carsun18106
siap2 aja nanti klo sekar udh tambah kinclong, makin menarik perhatian ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status