Share

Bab 20b

“Ngga ada. Aku pengen konsultasi aja,” ujarku ngeles sambil menggeleng. Aku takut kalau aku mengatakan yang sesungguhnya, dia akan menolak ajakanku.

“Itu namanya buang-buang uang. Kalau nggak sakit, ya nggak usah ke klinik. Di Jakarta itu apa-apa mahal.” Nah kan? Apa aku bilang. Aku malah dinasehatinya. Padahal, aku sudah lebih lama dan berpengalaman di sini.

Aku menatap gadis itu setelah menghentikan sejenak tusukan siomayku. Gadis itu mengunyah siomaynya sampai pipinya menggembung.

“Ke klinik nggak perlu menunggu sakit dulu. Mencegah lebih baik dari mengobati,” ujarku enteng.

Segera kulanjutkan menusuk siomay dengan garpu. Siomayku sudah hampir habis. Ingin rasanya nambah, tapi tidak! Nanti perutku bisa penuh. Aku ingin mengajak Sekar jajan makanan yang lain lagi setelah dari klinik.

Sebenarnya, rencanaku mengajak Sekar ke klinik sudah lama. Sejak aku memutuskan akan menikah dengannya. Aku sebenarnya yakin, Sekar itu cantik kalau terawat.

Tapi, gimana mau terawat kalau merawat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
K U J
si sakina gatau adab atau sengaja? kan udah tau si gilang udah nikah (mana pake heboh nyebarin tanpa minta ijin), ngomongin soal nikahan elu ya nanyanya sama calon suami lu & keluarga lah, kok ngajak2 suami orang
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
iihh,,gilang emang nyebelin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status