Share

Bab 25b

Pemuda tampan itu serta merta memalingkan pandangannya saat tak sengaja bertatapan dengan Renita yang menatapnya penuh dengan tatapan tak suka.

“Dia tetanggaku. Kalau masalah agama jangan ditanya lah. Pinteran dia dibanding aku.” Sekar menjawab dengan malu-malu.

Bagaimana tidak, sejak TK sudah ngaji bareng di mushola. Meskipun seringnya dia malah jadi bahan bulian. Bahkan sampai SMA pun tetap saja seperti itu. Apakah ada rasa padanya? Yang ada rasa kesal!

“Jadi, kamu cinta sama dia?” tanya Renita sambil menatap lekat wajah Sekar. Ia menatap setiap inci wajah sahabatnya dengan tatapan menyelidik.

Sekar mengedikkan bahunya. Mulutnya mencebik. Dia sendiri tak mengerti. Dibilang cinta, mungkin iya. Mungkin tidak. Mungkin karena tetangga dan berteman sudah lama. Jadi seperti tak ada rasa. Biasa saja. Kadang ya suka. Kadang ya jengkel. Kadang ya benci. Semua campur aduk.

“Ehm. Udah suap-suapan. Mana mungkin nggak cinta!” gerutu Renita sambil melirik ke Sekar, setengah menyindir.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
THIKA Sary
knp sih Gilang msih za mikirin sakinah,ga sukaaaa deh,kasihan Sekar tau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status