Share

Bab 48c

“Iya, deh, Mas. Semoga lancar semuanya,” sahut Pak Hanif sambil melambaikan tangannya, tatkala Gilang beranjak meninggalkannya.

Jalanan dari rumah Gilang ke RSIA hanya berjarak dua kilo. Sebenarnya ada RSIA yang lebih dekat. Tapi lebih elit dan biaya lebih mahal. Dan dokter kandungan untungnya praktek di RSIA lain yang biayanya jauh lebih murah untuk persalinan. Dan itu menjadi pilihan Gilang dan Sekar untuk melahirkan anak pertamanya.

“Di periksa dulu ya, Bunda,” ujar petugas RSIA itu. Katanya kalau sudah siap hendak melahirkan, baru dokternya akan dipanggil.

Sebenarnya Sekar sudah survey ke bidan langganan Bu Hanif. Tapi, mendadak dia tak ingat lagi opsi melahirkan di Bidan, saking paniknya. Dia tak pernah membayangkan kontraksi mules sebelum melahirkan itu seperti apa. Dia pikir hanya mules-mules biasa seperti hendak ke belakang yang masih bisa ditahan. Bahkan, sampai tak terpikir untuk WA Bu Hanif sekedar untuk bertanya.

Sepanjang hari Sekar hanya dapat meringkuk memegang pe
ET. Widyastuti

Makasih buat yang sudah mampir. Sambil menunggu update, jangan lupa mampir ke cerita best sellerku (BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA) Semoga suka

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Anggra
belum aja LGI dah mikir kqlo jdi duda..enak kan lu Lang kalo jdi duda..ada sakinahntuh yg LG nungguin...
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
ya ampun Gilang..bolak balim k rmh sakit itu mmg resiko suami siaga..namaX jg mau melahirkan anak pertama belum ada pengalaman...trus msh mikirin dri sndiri..takut duda bknX mikirin istri dan anakX yg bakalan lahir..
goodnovel comment avatar
carsun18106
eeh mba yuna disini juga....msh mantau parlinia kan?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status