Share

Melunasi Tagihan

    Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Aku memutuskan untuk bermalam di rumah mendiang orang tuaku. Meski tidak pernah kutinggali, kamarku tetao bersih dan rapi karena bantuan Tante. Dulu sekali, tempat favoritku untuk berpikir adalah di sofa single di dekat jendela. Di depannya ada sebuah meja kayu yang biasa kugunakan untuk meletakkan kopi. Sekarang pun aku mengulangi kegiatan ini untuk merenungi apa yang terjadi dalam kehidupanku setelah menikah.

   Pemanadangan kota di kejauhan yang gemerlap begitu indah dipandang. Cahaya dari gedung-gedung pencakar langit yang sebagian redup, sudah lama aku tidak melihat pemandangan di luar sana. Berlama-lama seperti ini.

Drrrt … Drrrrt!

Suara ponsel yang merambat ke meja membuyarku.

“Halo.”

[Hai, Pras!] Suara bariton dari seberang sana.

“Siapa?”

[Rafael!]

     Aku mengembuskan napas.

“Ada apa?”

[Sidang selanjutn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status