Share

Salah Kaprah

Aku melipat kertas menjadi kecil dan muat di kantong jaket. Merasa lega karena satu urusanku selesai hari ini, sisanya hanya kupasrahkan saja dan berdoa.

 Sepatu berecit di permukaan lantai yang rumah sakit yang licin. Melewati loket pendaftaran yang agak ramai, aku berjalan dengan santai, melintas di depan orang tua yang duduk di deretan bangku paling depan. Suara panggilan dari mesin pemanggil otomatis bergantian memanggil nomor antrian secara urut.

[Nomor antrian sepuluh silakan ke loket tiga]

     Namun, langkahku terhenti ketika seorang petugas dari balik meja konter loket pendaftaran memanggil seorang nama yang kuenal.

“Ibu Dwi Harmoni!” panggilnya.

   Dan benar, mataku membeliak begitu sosok Dwi berdiri dari bangku tunggu. Dia memakai tas tangan tanpa menyadari kehadiranku. Dwi menuju meja konter dan melakukan pendaftaran. Penasaran, aku berdiri di belakangnya, mendongak mengintip selembar ker

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status