Share

Dua Pilihan

Dentingan sendok dan garpu beradu di atas piring. Erika menyantap makanannya dengan lahap. Sekarang dia bisa merasakan kenikmatan setelah indera perasanya kembali seperti semula.

“Makanlah pelan-pelan!” ucapku.

“Kamu makan terlalu pelan!” ucap Erika. Mulutnya penuh dengan makanan.

     Aku mengelupas kulit ayam goreng, mencocol di atas saus tomat kemudian menyantapnya. Nafsu makanku berkurang secara tiba-tiba hari ini jadi, aku hanya pesan ayam goreng dan minuman soda.

“Dua hari lagi sidang lanjutan. Aku akan bolos lagi,” ucapku sambil mengunyah kulit ayam goreng.

“Lagi? Kamu resign saja kalau gitu,” ucap Erika ketus. Sepotong kentang goreng dimasukannya ke mulut.

“Mau bagaimana, aku harus datang ke persidangan.”

 “Ya sudah. Aku juga gak bisa nahan kamu, Pras. Lagipula itu urusanmu sekarang.”

   Padahal dia yang menjadikan  urusanku tambah rumit dengan melaporkan kasus itu.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status