Share

Penundaan Vonis

 “Itu tidak benar!” jawabnya.

Aku mengepalkan tangan kuat-kuat, menahan emosi di dalam dada yang meluap. Gertakan gigiku begitu teras hingga ke pelipis. Ingin sekali aku menghajar pengkhianat ini. Jelas-jelas waktu itu dia memperlakukan tubuhku seperti sebuah samsak tinju secara bergantian.

“Sudah jelas, Yang Mulia.” Pengacara itu menegakkan badannya.

“Jika memang dijerat dengan kasus penganiayaan, satu-satunya bukti terkuat saat ini adalah sidik jari Saudara Yus. Saudara Rey tidak bisa dijerat dengan pasal tersebut karena tidak ada bukti yang mengarah kepadanya. Jadi, orang yang seharusnya terkena pasal penganiayaan adalah Saudara Yus.”

   Mataku membeliak, kupandangi wajah Yus dari samping yang memucat. Dia tersudut karena kuasa hukum yang seharusnya membelanya itu malah terkesan mengkambing hitamkan dirinya. Sedari Yus hanya menjawab pertanyaan dengan kebohongan. Lain halnya dengan Rey, dia hanya duduk sambil menyeringai bahkan saat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status