Share

133. Bungkus!

Dengan satu tangannya, Juna terpaksa mencekal dan mengunci kedua lengan Mei yang sejak tadi memukulinya, sedangkan tangan satunya dia pakai untuk menepuki pipi Mei agar lekas sadar dari mimpi buruknya.

“MEI ...! Wake up!”

Bentakan Juna yang keras akhirnya sanggup mengembalikan kesadaran Mei. Juna pun menyalakan lampu utama kamar hingga terang benderang.

“J-jun ...?” Mata Mei berkedip-kedip, antara silau dan terkejut.

“Iya, Mei, ini gue. Elu mimpi apaan sih, Sayang? Sampai segitunya?” Juna mengecup kening Mei dan memeluk erat-erat kala tangis Mei kembali meledak.

“Ssshhh, tenanglah ..., nggak usah dipikirin, kan cuma mimpi,” bisik Juna sambil mengecup kening istrinya, mengira Mei hanya mengalami mimpi buruk.

‘Mimpi. Andai itu cuma mimpi!’

Mei kembali direjam sesal dan sedih. Semakin Juna menenangkannya, semakin kacau hatinya. Bagaimana caranya dia memberitahu Juna jika apa yang dialaminya tadi siang itu bukan mimpi?

‘Bernapas yang dalam, Mei. Ingat, kendalikan napas elu setiap k
Indy Shinta

Terima kasih atas dukungan dan VOTE untuk novel ini. Happy reading :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
nana
astaga!!!.. ini lagi tegang Napa Jd ada yg ngelawak sih........ intermezonya keren Thor..
goodnovel comment avatar
Dewi Asriani
dari tdi pagi tunggu up sekalinya up yg muncul kebanyakan aden n roland🥲...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status