Share

144. Good Idea

Juna memandangi akta cerainya dengan tatapan nanar. Lalu dia menyimpannya di laci. Dia tak sanggup melihatnya lagi. Padahal, bukankah dia yang menginginkan perceraian ini? Tapi kenapa hatinya justru diremas-remas nyeri setelah menerima hal yang sangat dia inginkan ini?

“Kev, elu emang brengsek, ... dasar tukang tikung!” Juna menggeram dengan tangan yang gemetar dan terkepal kuat.

Juna pun mengeluarkan alat komunikasi khususnya dan menelepon seseorang, “John Wick, gue mau order.”

“Monggo, Tuan.”

Juna menyebut nama targetnya.

“Anda yakin, Tuan? Bukankah dia sahabat Anda?”

“Mantan sahabat. Pokoknya elu tembak saja, lalu pertemukan dia dengan kakaknya di pulau itu, biar mereka reunian.”

“Tapi, kakaknya kan sudah jadi mayat, Tuan, ya ndak bisa reunian dong? Kecuali kalau dia bisa melihat hantu.”

“Bodo’ amat, nggak peduli.”

Terdengar desah napas John Wick di seberang sana. “Tuan, bolehkah saya tahu apa masalahnya, sampai Tuan ingin membunuh sahabat sendiri?” selidik si pembunuh elit
Indy Shinta

Terima kasih atas segala bentuk dukungan dan VOTE untuk novel ini. Enjoy reading :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
nana
jgn2 Mei hamil dan bambang Juned yg ngidam
goodnovel comment avatar
Sarkol Fanni
pembaca setia jgn lupa beri dukungan utk author.
goodnovel comment avatar
Sarkol Fanni
semoga tidak terjadi hal yg menyakitkan lg utk mei, kasihan jg.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status