Share

152. Janda Melarat?

“Eh, nggak usah Mas.”

“Lu nggak berhak nolak, Yem. Ini kan rezeki buat keponakan elu, dosa lu menghalangi rezeki orang.” Juna mengabaikan penolakan Maryam dan memencet passwordnya pada mesin EDC yang diulurkan kasir kepadanya.

Maryam pun terdiam dan berterima kasih.

“Siapa namanya, Yem?”

“Baby.”

“Baby? Namanya Baby?”

Maryam mengangguk dan menyembunyikan kegugupannya karena berbohong.

Juna melambaikan tangannya kepada baby Vi, “Nice to meet you. See you, Baby?” katanya sambil melangkah pergi dan Maryam bisa menangkap sorot enggan dalam sepasang mata Juna saat harus meninggalkan toko ini dan kembali dalam dekapan Anna yang menunggunya di sana.

“Nggak nyangka ternyata kamu suka bayi,” kata Anna sambil mengalungkan lengannya ke lengan Juna. Lalu Anna tersenyum cantik kepada Juna. “Kamu sudah pantas jadi ayah, Jun,” bisiknya.

Juna terdiam. Kata-kata Anna tadi bagai silet jarum yang menusuk hatinya. Ingatannya mendarat pada sebuah momen saat dia selesai bercinta dengan Mei dahulu se
Indy Shinta

Terima kasih atas semua support dan VOTE untuk novel ini. Happy reading :)

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Poppy Liefvana
belum tau aja si juna.. kalo tau aja nyesel lu jun..
goodnovel comment avatar
miychan
gak sabar pengen Juna cepet tahu yg sebenarnya....sebel jg sama ana...
goodnovel comment avatar
Bambang Agus Wiyono
nunggu Juna nyesel Thor.. kpn Juna nyesel Thor.. GK bisa tidur ni thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status