Share

38. Hati yang Gelisah

“Arjunaaa! Ngapain lu cium-cium bibir gue?”

Arjuna tersentak melihat Mei tiba-tiba membuka mata dan mendelik marah kepadanya. Tapi kemudian pria itu terkekeh santai. “Eh, udah bangun lu, Maemunah? Gue kira lelap tidur,” cengirnya. “Gue kan cuma akting, Mei. Biar Kevin jengah dan lekas minggat dari sini. Kenapa? Lu keberatan Kevin jadi terusir karena keberadaan gue?” cecar Juna kemudian.

Mei terdiam sesaat, lalu menyahut pelan, “Thank’s.”

Juna menyipitkan mata, ‘Thank’s?’ pikirnya bertanya-tanya dan memandangi Mei seraya menilai-nilai sikap si cantik itu.

“Well. Kevin sudah pulang, lu juga bisa pulang sekarang.”

Juna dibuat tertegun oleh ucapan Mei barusan. Kemudian pria itu berdecak pelan. “Ngusir, nih? Kebetulan, gue juga bukan pengangguran. Banyak banget urusan yang gue tinggalin gara-gara harus ke sini. Oke, gue cabut sekarang. Get well soon, Maemunah,” sahutnya seraya melambaikan tangannya kepada Mei disertai senyum dan kedipan mata. Kemudian melenggang pergi dengan gayanya ya
Indy Shinta

Yuk, dukung penulis dengan klik VOTE cerita ini.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah mei kmu terima aja juna tuk kmu juga dh g kerja d Hans itu biar kmu juga menghindari kevin dn juga biar kmu ada yg ngelinfunhin mei ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status