Share

Bukan Satu-Satunya yang Menderita

"Zara?" cicit Zane heran, sesaat setelah ia berbalik dan mendapati sosok perempuan muda yang beberapa hari ini selalu mengekor padanya di kantor. "Ngapain kamu di sini?" tanya Zane bingung.

Zara lantas mengangkat paperbag yang ia jinjing dan menunjukkan tas itu pada Zane.

"Aku habis dari kantor barusan! Mbak Lintang minta tolong sama aku buat standby selama Mas Zane libur."

"Jadi kamu yang gantikan aku selama aku dikasi libur?" Zane bertanya lagi dengan iba, dan dengan mantap, Zara menganggukkan kepalanya.

Kebijakan baru yang ia dapatkan setelah menikah, nampak tak adil bagi sebagian karyawan seperti Zara. Di saat karyawan lain harus tetap standby di kala weekend, Zane justru mendapat jatah libur.

"Kamu sudah makan? Aku traktir makan siang, mau?" tawar Zane sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling apartemen.

"Mau, mau, mau!! Kebetulan aku juga udah laper, sih!" kekeh Zara girang.

Dan setelah berdiskusi singkat untuk memilih tempat makan, akhirnya keduanya memutuskan untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status