Share

Bab 50

Cantika mengedar pandang mencari Fandy di dalam cafe. Kemudian keduanya bertemu pandang. Fandy sedang duduk bersama Dion di ujung belakang dekat jendela. Fandy dan Dion yang melihat Cantika langsung melengos.

“Males banget gue,” gumam Fandy.

“Ya sama,” sahut Dion setengah berbisik.

Cantika jalan mendekat. “Nggak usah bisik-bisik, kuping gue nggak budeg!” bentaknya. Padahal jarak mereka masih sekitar tiga meja. Semua pelanggan yang ada di situ sampai menoleh bahkan menatap jengkel pada Cantika.

Fandy memutar bola mata. “Dateng-dateng sewot,” sindirnya.

“Kalo bukan karena Lian juga gue males ngajak kalian ketemuan.” Cantika mendengus kesal. Dia lirik Dion yang sedang melihat ke arah lain. Tanpa pikir panjang, dia sambar gelas jus yang tersaji di meja seorang pelanggan, sampai pelanggan itu kaget, “Eh, Mbak?”

Cantika mengangkat tangannya, memberi tanda untuk tidak usah ribut. Ketika sampai, dia siramkan jus itu di kepala Dion. Sontak Dion

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status