Share

16. Buktikan!

***

Barra terbangun dengan kepala berat. Setengah matanya terpaksa terbuka karena sapaan matahari pagi yang menyambutnya dengan kurang ajar.

“Menikmati pestamu sendiri tadi malam, nak?” Theo menyapa putranya sambil menyesap kopi hitam dari cangkirnya.

Barra mengeluarkan suara tidak jelas. Ia lalu memaksakan diri untuk duduk tegak, menyingkap selimut tipis rajutan berwarna biru muda yang memeluknya sepanjang malam.

Barra sepertinya hafal siapa pemilik selimut itu.

“Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, Barra.” Ayahnya kembali mengutarakan wejangan pagi yang terlalu rumit untuk dicernanya pagi ini.

“Kakek!” Lola menyapa Theo dan segera berlari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status