Bab 35 : Mengungkap FaktaPerasaan Tisa tak karua, saat Alex menyatakan perasaannya kepada Tisa. keringat bercucuran hingga tangan gemetaran. Bahkan saat ia menyukai Aris, ia tak pernah merasakan hal seperti itu. Namun kali ini, ia merasakan hal lain saat Alex menyatakan perasaannya kepada Tisa." Tidak adakah perasaan untukku?" Katanya Alex mengulang pertanyaannya kembali.Tisa kembali diam dan sesekali memikirkan perasaannya. Namun Dia bisa mengungkapkan apa yang terjadi dalam hatinya karena ia menyadari jika Percuma saja dia menyatakan perasaannya kepada Alex karena Tira juga keluarga Alex." kau ini egois. Disaat Tira ingin kembali bersamamu, kenapa kau malah menyatakan jika kau menyukaiku? Bagaimana dengan kedua orang tuamu? Apa pernah kamu memikirkan mereka? Kenapa Kau sungguh egois memikirkan dirimu sendiri? " penuh pertanyaan Tira menjawab perasaan Alex hingga Alex pun terdiam dan menatap Tisa lekat.Saat Tisa menyadari jika dirinya dipandang oleh Alex, Tisa langsung menunduk
Bab 36 : Terbongkar.Tira berniat akan membongar identitas Tisa. Ia akan mengatakannya pada Bu Sani dengan caranya sendiri. Dan Tira pergi tanpa diketahui Pak Arya dan juga Bu Mira. Karena jika sampai kedua orang tuanya tau, mungkin saja Ia tak akan dimaafkan oleh kedua orangtuanya.Tira diam-diam keluar dari rumah lewat pintu belakang. Ia mengendap-endap saat menutup pintu. Sungguh, Tira sangat hati-hati dalam melangkahkan kakinya."Non Tira," sapa Bibi dari belakang, yang merupakan pembantunya.VTira terkejut hingga hampir saja Ia jatuh. Ia langsung memberi tanda dengan cara memperlihatkan jari telunjuk yang disimpan di bibirnya."Bibi bisa diam tidak? Oh ya, bibi jangan adukan hal ini sama Ibu atau bapak. Bibi bilang aja kalo aku nggak bawa barang ini. Ya? Bisa tidak?""Tapi, Non. Ibu kan lagi makan di sana. Pastinya ibu sudah tau kalo Non Tira bawa itu," kata Bibi sembari menunjuk ke arah apa yang Tira bawa."Enggak! Ibu nggak tau, pergi sana masuk!" Kata Tira pada Bibi sembari me
Bab 37 : KeritisTisa tak bisa mengatakan apapun lagi saat ditanya oleh Bu Sani soal kebenarannya. Ia sungguh akan kehilangan sosok Bu Sani yang penyayang dan mulai Ia sayangi dan hormati. Ia juga akan kehilangan Alex jika sampai Ia mengakui semuanya. Ia belum siap kehilangan orang-orang yang saat ini mulai Ia sayangi."Tira, siapa kau sebenarnya? Jawab!" Kata Bu Sani ingin segera mendengar jawaban dari Tisa.Namun, Tisa masih bungkam. Dan Ia hanya diam membisu kala ditanya soal kebenaran yang dikatakan Tira. Sementara itu, Tira tersenyum puas dan tak sabar karena Ia pikir sebentar lagi Tisa akan keluar dari rumah Alex dan dirinya akan diterima di rumah ini."Dia, Tisa." Ucap Alex tiba-tiba dari arah belakang.Alex datang dan langsung berdiri di samping Tisa. Seolah, Ia juga siap dengan semuanya."Alex? Kamu sudah tau?" Tanya Bu Sani yang mulai memegangi kepalanya dan sedikit memberikan pijatan."Bu, apa yang dikatakan oleh dia adalah benar." Ucap Alex sembari menunjuk ke arah Tira.
Bab 38 : DiusirTentu saja Tira merasa heran dengan perkataan yang dilontarkan Alex padanya. Karena Ia masih berpikir jika Alex masih mncintai dirinya seorang. Alex menarik tangan Tira dan membawanya ke luar ruangan. Ia juga membiarkan Tisa tetap berada di dalam, menunggu Ibu Sani siuman."Tira, aku minta maaf sama kamu. Tapi inilah kenyataannya. Aku memang tak bisa. Tak bisa meneruskan hubungan kita.""Itu kata kamu, Mas. Gimana jika Ibu setuju jika aku yang jadi menantunya? Dan Ibu membiarkan Tisa pergi? Apa yang akan kamu lakukan? Lepaskan tangan aku!" Tira mencoba melepaskan genggaman tangan Alex yang sedari tadi menggenggam tangannya dengan erat.Alex diam saat mendengar Tira mengatakan hal yang Ia juga tidak tau harus apa, jika Ibunya sampai mengusir Tisa.Tiba-tiba saja, Pak Joni muncul dan langsung mendekat kepada Alex. Alex pun tentunya merasa sangat terkejut karena ia Belum menghubungi ayahnya yang hari itu pergi ke kantor."Dimana ibumu? Bagaimana kondisinya?" Tanya Pak Jo
Bab 39: Gak bisa pulang.Sementara itu, Tisa pergi melangkahkan kakinya tanpa arah dan tujuan. Hatinya begitu merasa bersalah karena Bu Sani yang belum juga sadar dari komanya. Tisa masih saja mengingat saat bagaimana Bu Sani pingsan dan dirinya tidak bisa berbuat apapun. Saat Tisa berjalan beberapa langkah, Ia melihat di keramaian jalanan dengan lulu-lalang banyaknya mobil. Saat itu, sebuah mobil berhenti di sampingnya seolah menyuruh Tisa untuk berhenti.Suara pintu mobil terbuka dan di sana Tisa melihat Ibunya yang langsung mendekat pada Tisa. Bu Mira langsung menarik tangan Tisa dan membawanya masuk ke dalam mobil. Lalu Pak Arya membawa Tisa pergi ke rumahnya. Sepanjang perjalanan, tentu saja Tisa heran dengan kelakuan kedua orang tuanya."Ibu dan bapak kenapa? " tanya Tisa sembari melihat wajah ayahnya yang sepertinya marah besar. Harusnya Tisa menyadari jika memang mereka marah karena ulah Tira yang muncul di hadapan keluarga Andara." Kamu tahu, Tira ada di mana?" tanya Pak A
Bab 40 : Bu Sani siuman"Mm, gimana ya?" Gumam Rendy. Rendy menimbang-nimbang sebelum Ia memutuskan. Karena ia tahu sifat Tira seperti apa. Ia hanya tidak mau membuat ketidaknyamanan bagi Tira saat berada di dekat dirinya."Memangnya lo bener-bener nggak bisa bantu Tira semalam aja? "Tanya Tisa kepada Rendi dengan nada sedikit memohon."Gue nggak masalah. Cuma masalahnya ada di Tira, dia mau nggak bermalam di kos-kosan gue? "Ucap Rendi kepada Tisa." lo nggak usah khawatir, karena sebelum gue bicara sama lo soal ini, gue Udah tanyain sama Tira dan dia mau. Lo jemput aja dia di taman dekat Rumah Sakit. Gue akan kirim lokasinya. Oke, " ucap Tisa sembari mematikan sambungan teleponnya setelah ia berterima kasih kepada Rendi, karena Rendy sudah berkenan menolongnya untuk membiarkan Tira tidur semalam di kos-kosannya.Tisa bergegas mengirimkan lokasi tempat di mana Tira berada, dan Tisa berharap jika langkahnya ini sudah benar, membiarkan Tira bersama Rendy untuk sementara waktu. Dia hanya
Bab 41 : Ditolak?Benerapa saat kemudian, Alex tiba di rumah Pak Arya. Ia berjalan menuju ke teras depan rumah, kemudian mengetuk pintunya. saat Alex mengetuk pintu, bu Mira sedang ada di dapur dan ia tentu saja langsung mengarahkan kakinya menuju ke depan pintu untuk membuka dan melihat siapa yang bertamu saat itu. Padahal, waktu mulai petang dan ia pun tidak menunggu seseorang. Tentu saja bu Mira sangat aneh karena ia tak menunggu seseorang di rumahnya. Namun tetap saja bu Mira harus membuka pintu itu sebelum Pak Arya memarahi dirinya. saat tiba di depan pintu, bu Mira langsung membuka pintunya kemudian ia melihat ke arah di mana Alex berada dan Ia pun sangat terkejut melihat kedatangan Alex yang sangat tiba-tiba." Ada apa Nak Alex?" Tanya bu Mira kepada Alex bu Mira menunjukkan rasa penasarannya Karena Alex terlihat sangat cemas." Maaf Bu, apa Tisa ada di rumah? Ini aku mau bertemu dengannya, apa boleh? " tanya Alex kepada bu Mira yang masih berdiri di hadapan Alex. Bu Mira terl
Bab 42 : PenguntitTisa terkejut saat menerobos kerumunan orang itu. Dan ternyata, di sana ada Tira yang tengah dihakimi warga srkitar kos kosan. Tentu saja Tisa langsung menanyakan apa yang terjadi dengan Rendy dan Tira."Maaf, bapak dan ibu. Tenang! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka berdua diperlakukan seperti ini?" Tanya Tisa pada beberapa orang masyarakat yang ada di hadapannya."Nikahkan keduanya!" Seru semuanya pada Tisa dan juga Rendy."Kalian ini bukan suami istri, tapi tinggal bersama!""Sudah! Bawa saja dia ke mejid dan nikahkan mereka berdua," Tira terlihat tak berdaya dan hanya diam saat masa itu menuduhnya melakukan hal yang tidak-tidak."Pak, Bu, ini semua pasti salah paham kalian harus tenang dan jangan main hakim sendiri. Semuanya bisa dibicarakan baik-baik. Ayolah, jangan seperti ini," ucap Tisa mencoba bernegosiasi dan menenangkan sebagian warga.Namun, seolah-olah warga tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Tisa. Mereka mengarak Tira dan Rendy ke rumah