Share

Bab 88. KITA BELUM SELESAI

Diremasnya sisa tanah yang mulai tumbuh rumput yang meninggalkan jejak embun. Marissa tidak menangis, bersedih atau terpukul. Perempuan itu menunjukkan rasa kecewa yang mendalam saat Deniz membawa dirinya ke suatu tempat.

Semula ia merasa heran, kenapa Mark mengarahkan kemudi mobilnya ke area pemakaman umum. Marissa menurunkan kaca mobil separuh, ia melihat jalanan yang dilaluinya dengan tanda tanya besar.

‘Jangan-jangan ….?’ (tebaknya dalam hati).

“Kamu sengaja membuat Joshua ma*ti di tangan Kevin bukan?” Marissa berdiri, lalu menunjuk Deniz tepat di depan wajahnya.

Deniz tidak bergeming, ia berhasil menangkap tangan Marissa yang hampir saja melayangkan tamparan ke sisi wajahnya. “Jangan buru-buru menuduhku,” ucap Deniz dengan tatapan tajam.

Marissa yang tidak bisa membendung emosinya sedikit melunak, ia pun menurunkan tangannya. “Lalu apa alasanmu dengan ini?” Marissa menunjuk makam Joshua yang terlihat masih baru, tanah dan bunga yang ditaburkan di atasnya masih basah dan segar.

“K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status