Share

94

“Apa memang selalu begitu? Produk pertama seringnya gagal dan tidak menjadi dambaan setiap orang tua, terutama ibunya. Aku agak merasakan frustrasi dan tanpa sebab yang jelas, aku ingin pergi sejauh mungkin dari hadapan mereka.”

Adrian masih menggalaui perasaannya. Anan yang sedang mengambil beberapa camilan, meninggalkan Kinar untuk mendengarkan keluhan Adrian. Kelihatannya sudah selesai karena pengalihan topik yang Anan angkat. Sayangnya sama saja. Adrian tetap memikirkan rasa sakitnya. Rasa sakit akan terus hadir tanpa bisa kita cegah. Karena keluarga adalah orang yang paling dekat dengan kita sehingga merekalah yang paling mudah menorehkan luka untuk kita.

“Kata siapa itu?” tanya Kinar yang tersenyum tipis. Soal kesakitan yang Adrian rasakan, Kinar tidak akan menebak ataupun mengatakan jika itu akan segera berlalu. Sakit yang ditimbulkan Adrian pastinya jauh lebih berbekas daripada caranya mengungkapkan kesakitan itu sendiri. “Tidak semua anak harus menjadi ekspektasi orang tuanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status