Share

06. Disiram Air Comberan

Sambil membawa ember berisi air bekas pel dan tongkat pel, gegas Habiba membuka pintu hendak keluar.

Deg!

Jantungnya nyaris copot saat berpapasan dengan lelaki berpakaian rapi berdiri di ambang pintu. Tak lain Husein.

Inilah yang sejak tadi ditakuti oleh Habiba, bertemu dengan Husein. Lelaki itu tampak tampan mengenakan kemeja putih dan dasi hitam, jas warna senada digantung di pundak. Satu kancing kemeja atas terbuka, menampilkan bulu halus di dada bidang yang gagah.

Oh tidak. Habiba tidak mengatakan lelaki ini gagah. Untuk kali ini ia terpaksa harus mengkhianati pandangan matanya sendiri.

Husein tidak sendiri, ada Amir di belakangnya.

Amir sedikit kikuk saat melihat keberadaan Habiba. Dia adalah saksi kunci saat Habiba memasuki kamar Husein dan bahkan mendengar teriakan gadis itu. Namun ia malah kabur, membuatnya kini merasa seperti seorang terdakwa di persidangan.

Tatapan Habiba dan Husein bertukar.

Detik berikutnya manik mata Husein beralih ke ember dan pel yang ditenteng di t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Meria Ratriawan
bagus cerita nya
goodnovel comment avatar
Angela Dimu
nikah sja habibax
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Kasihan juga Habiba mesti ketemu Husein yg udah merusak kesuciannya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status