Share

31. Sengatan Laba-laba

"Ibu, bertahanlah, Bu," rengek Elena sembari terus berpura-pura panik. Kemampuan aktingnya sangat sempurna, bahkan air mata bisa mengalir begitu deras di kedua pipinya. Entah berasal dari mana air mata itu.

Theresia masih terbaring tak berdaya dalam pangkuan Jonathan dan Edmund. Tak banyak pergerakan yang wanita itu lakukan, hanya pegangan erat pada bagian dada dan kedua mata yang terus membola karena debaran jantung yang sangat kuat memompa darah.

Kedua bola matanya berotasi, namun ruangan dalam kabin mobil tampak berputar-putar. Pusing yang Theresia alami begitu hebat, serasa bongkahan batu besar menindih kepalanya.

Dalam ketidak berdayaan, Theresia menangis tanpa suara. Bongkahan kristal meleleh melalui pelupuk mata. Wanita itu sangat benci dengan dirinya yang tak berdaya.

Kedua netra wanita itu menatap nanar kepada Jonathan dan Edmund seolah seminta tolong. Namun ucapannya tercekat di tenggorokan, tak satu pun kata lolos dari bibirnya yang terpoles lipstik berwarna merah terang.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status