Share

Omong Kosong

"Kamu bilang apa barusan? Aku wanita jahat?" Bonita berteriak nyaring dan menatap lebar Deon. "Apa karena aku mendorong Nafisa, lalu kamu bilang aku jahat?" lanjutnya penuh amarah

"Jadi akhirnya kamu mengakui? Karena ulahmu, Nafisa hampir saja tenggelam." Deon manatap tajam Bonita.

"Lebay! Kolam itu kecil. Tidak mungkin membuat Nafisa tenggelam," ketus Bonita.

Namira dan Melani ikut menatap tajam Bonita. Mereka sseolah-olah hendak menerkam Bonita karena sudah melakukan kesalahan yang fatal.

"Kenapa melihatku seperti itu? Apa kalian juga menyalahkanku?" protes Bonita yang merasa tidak nyaman dengan tatapan mata mematikan Namira dan Bonita.

"Beraninya kamu mencelakai Nafisa, Bonita." Namira berkata dengan suara berat dan penuh amarah.

"Siapa yang mencelakai Nafisa? Seharusnya Ibu menyalahkan Kak Melani. Kak Melani sudah lalai menjaga anaknya. Dia membiarkan Nafisa berjalan sendirian di kolam, sementara dia sendiri malah bersenang-senang dengan laki-laki lain," celoteh Bonita panja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
Bonita makin kepanasan seperti cacing kena garam hahaba
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status