Share

Salah Paham

“Tempat apa ini?” Desy terus menatap rumah megah milik Deon. Dia merasa takjub.

“Tunggu di sini. Aku akan kembali secepatnya.” Aldo bergegas melepaskan sabuk pengaman dan turun dari mobil. Dia berlari kecil masuk ke dalam rumah besar itu.

“Apa ini rumah Deon Alvarendra? Rumah ini sangat bagus. Pantas saja Melani betah bekerja di sini,” gumam Desy. Netranya berbinar menatap rumah di depannya. Tiba-tiba binar matanya meredup. “Tidak mungkin. Mereka pasti hanya menyisakan kamar yang sangat kecil untuk pembantu,” gumamnya lagi. “Oh, malangnya sahabatku, Melani. Dia pasti sangat lelah membersihkan rumah sebesar itu sendirian,” lanjutnya seraya melengkungkan bibirnya ke bawah.

Tiba-tiba Nafisa keluar dari rumah besar itu, disusul Aldo di belakangnya. Wajah muram Desy tiba-tiba berubah sumringah saat melihat Nafisa tampak begitu cantik dan imut dengan mengenakan dress tutu.

“Nafisa?” Desy bergegas menuruni mobil dan berlari menemui Nafisa. “Kamukah itu, Cantik? Tante Desy sampai pangling,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status