Share

Bab 28 Diingatkan Kembali

“Kamu nekad banget sih, Kak?” Arisa geleng kepala dengan tingkah kakak sepupunya yang sesuka hati, tanpa pernah meminta pendapat orang lain.

“Orang kayak kamu itu mesti dipaksa. Kalau gak, ya susah dibujuknya,” sahut Yanu, terus menggenggam tangan Arisa.

Mereka berjalan bergandengan tangan di dalam sebuah Mall besar. Selepas makan siang tadi, Yanu segera menyeret Arisa pergi meninggalkan sang ibu untuk kembali ke kantor sendiri. Ia hendak membelikan sesuatu sebagai simbol bukti keseriusan setiap kata yang diucapkan.

Langkah keduanya terhenti di depan kotak kaca besar berisikan beragam jenis perhiasan yang berjejer apik memanjakan mata siapapun yang memandang.

“Saya mau lihat contoh cincin kawin yang bagus,” kata Yanu, pada salah seorang pramuniaga yang datang menghampiri mereka.

“Sebentar, Pak. Saya ambilkan ke dalam dulu. Ini juga ada katalog, barangkali mau lihat-lihat.” Perempuan muda berseragam toko itu kemudian berlalu usai menyerahkan dua buah katalog perhiasan.

Yanu membuka lem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status