Share

Chapter 33

Kanaya membolak balik tubuhnya dengan gelisah. Sedari di warung tadi, ia sudah tidak sabar menunggu waktu untuk menjelaskan soal ancaman Ghifari pada Haikal. Setelah Ghifari berlalu dari warung, Haikal memang tidak mengatakan apa-apa. Suaminya itu tetap ramah dalam melayani pembeli. Terhadapnya pun biasa saja. Hanya sinar matanya saja yang berubah. Ada kekecewaan yang kental di sana. Saat ia ingin menjelaskan pun, Haikal menolak. Jangan membawa-bawa masalah pribadi ke pekerjaan katanya. Kanaya baru tau kalau Haikal itu selalu bersungguh-sungguh dalam bekerja, walau apapun jenis pekerjaannya. Termasuk berdagang bakso. Pantas saja Haikal selalu sukses dalam semua bidang pekerjaannya. Haikal fokus setiap melakukan sesuatu.

Suara pintu kamar mandi yang terbuka memutus lamunan Kanaya. Inilah saatnya.

"Mas, sebenarnya--" Kanaya kehilangan kata-kata. Bagaimana tidak, Haikal keluar dari kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status