Share

Fitnah

Aku sengaja tidak menanggapi ucapan pelakor tidak tahu diri itu, karena aku lebih tertarik dengan mantan suamiku.

Hai mantan suami apa kabar? Kapan kamu akan mengurus surat cerai kita? Apa kamu tidak ingin memperistri wanita perusak rumah tangga kita secara negara? Atau jangan-jangan Kamu memang tidak pernah berniat untuk melakukannya? Wajar sih kamu seperti itu, karena wanita murahan seperti Rubah betina di sampingmu itu tidak pantas mendapatkan surat nikah secara negara,” ucapku penuh hinaan.

Semua orang yang mengenalku menutup mulut mereka dengan tangan. Mereka tidak pernah melihatku searogan ini sebelumnya. Aku yang selalu bersikap lemah lembut dan penuh perhatian, juga selalu memperlakukan orang lain sebagaimana manusia tanpa pernah menghina mereka.

Bahkan aku sering memberikan makanan kepada sesama penjual di rumah sakit ini sehingga Kami semua saling mengenal.

Pasti mereka tidak menyangka diriku ternyata bisa bersikap arogan juga.

“Tolong istrinya dikondisikan wahai mantan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status