Share

Teror Bukti Kedua

Sepuluh menit yang lalu.

Nayna duduk dengan senyum tipis yang samar. Hampir-hampir tidak terlihat jika pramusaji yang berdiri di depan mejanya tidak memperhatikan lekat ekspresi wanita itu.

Di layar ponselnya sudah ada nomor kontak Rama yang baru saja dia dapatkan dari waiter di hadapannya. Pada tanda nama yang tersemat di dada kirinya, tertulis nama Anton. Laki-laki yang seumuran dengan Nayna itu berdiri menjulang di depan Nayna menggantikan tugas Rama. 

Mari kita lihat seberapa gelisahnya Lisa saat ini.

Nayna memencet tombol dengan ikon telepon, lalu menunggu dengan sabar. Meski sedang tersenyum, Anton sama sekali tidak menemukan ekspresi genit atau licik di wajah cantik yang selalu dingin itu.

Telepon akhirnya tersambung setelah sekian lama, dan senyum Nayna memudar begitu saja.

“Halo?” Suara Rama tidak lagi terdengar kelewat ramah, tapi nadanya masih sangat percaya diri. 

Bagusnya sebagai siapa Nayna memperke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status