Share

Diusir Mirah

Safira menahan bapaknya yang mau pergi ke rumah Mirah malam ini juga. Bukan ia tak setuju dengan Arif, justru sangat bangga dengan bapaknya itu selalu membela dan melindungi anaknya, tetapi ini sudah malam, tidak enak kalau harus memancing keributan di sana.

“Betul, Pak, besok saja. Sekarang sudah malam, kasihan Safira juga baru sampai di sini,” cegah Aini, melirik pada putrinya seraya mengusap bahu sang suami.

“Tapi, Bu. Aku tidak terima anak kita diperlakukan buruk seperti itu. Mereka sudah sangat keterlaluan pada anak kita, Bu!” geram Arif yang masih marah dan kesal dengan kelakuan keluarga Sadam.

“Ibu paham, tapi sebaiknya malam ini kita istirahat dulu. Besok pagi baru kita ke sana,” usul Aini.

Setelah terdiam sejenak akhirnya Arif sedikit lebih tenang dan menuruti saran Aini juga Safira. Ia pun kasihan melihat putrinya yang terlihat sangat lelah dan membiarkannya untuk istirahat malam ini. Terpaksa pria itu menahan amarah yang berkobar dalam dadanya.

Malam itu langit sangat ge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status