Share

28. Penguntit (2)

Jaden tak bosan-bosannya menatap Lilian yang masih terpejam dalam tidurnya karena wanita itu terlihat begitu tenang dan damai. Jaden yg telah terbangun dan menyiapkan sarapan sebelumnya, kini telah berbaring kembali di samping Lilian.

Ia memeluk Lilian lagi dengan senyum yang mengembang dan nyaman. Sama seperti Lilian, Jaden semalaman terlelap tanpa terbangun sambil memeluk wanita itu.

Tak lama setelah Jaden kembali memeluknya, Lilian mulai bergerak-gerak. Ia akhirnya menguap dan membuka matanya.

"Selamat pagi, tidurmu nyenyak?" Jaden menyibak sejumput rambut ke belakang tengkuk wanita itu dan kemudian mengecup leher polos Lilian dengan lembut.

Lilian sedikit bergetar dengan kecupan selamat pagi Jaden. Ia tak menyangka dengan 'sambutan' selamat pagi yang begitu mesra dan tiba-tiba itu. "I ... iya, tidurku nyenyak," ucapnya.

"Jangan turun. Tunggulah ...," perintah Jaden saat Lilian hendak turun dari ranjangnya.

Ia meraih meja lipat yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status