Share

Dia Bukan Tipeku

Niswah melirik sinis. Sejak Deka tidur, dia memang menyibukkan diri dengan ponselnya demi menutupi groginya. Ya gimana, meski mereka sudah baikan, ini pertama kalinya mereka tidur satu ranjang. Meski ada pemisah Deka sih.

"Gak usah macam-macam, Pak. Saya masih kuliah loh."

"Kenapa memang? Banyak tuh angkatanmu yang gendong anak? Malah lebih enak kalau kamu sidang skripsi pas gendong bayi. Cepet lulusnya."

Niswah mencibir. "Buat sendiri aja sana sama tembok," celetuknya asal.

Arjun tertawa. Tangannya terjulur melewati Deka. Hanya demi mengusak rambut gadis di seberangnya. "Saya hanya bercanda. Tenang saja, saya tidak akan memaksa kamu. Biar kamu sendiri yang datang dan memaksa saya."

Niswah makin melotot. Apaan! Emang dia gak ada harga diri apa?

"Haha. Sudah. Tidur. Jangan hapean terus. Kasian suami dan anakmu kau mamanya kesiangan. Bisa-bisa kelaparan nanti."

Niswah mendengkus. Meski begitu dia tidak kunjung meletakkan hapenya. Dan malah dilihatnya A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status