Share

Aini

"Deka inget, pesan papa apa tadi?"

Sebelum berpisah, Arjun kembali memberi wejangan.

"Gak boleh ngobrol sama orang asing, Pa."

"Nah, sip. Pintar." Mengusap puncak kepala Deka. Bocah itu tersenyum. Mencium punggung tangan papa dan mamanya.

"Ya udah, masuk. Belajar yang rajin, ya."

"Iya, Pa. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Deka berlari kecil bergabung dengan teman-teman kecilnya itu. Sementara Arjun memandanginya lekat. Seakan terasa berat melepas putranya tersebut. Ini gara-gara semalam, efeknya masih terasa hingga pagi ini. Ada rasa khawatir yang menelusup. Membuatnya enggan beranjak.

"Pak? Berangkat, gak?" tanya Niswah akhirnya. Karena ternyata mereka disini sudah beberapa menit.

"Ah, iya." Arjun mengangguk, lalu masuk kembali ke mobil. Pandangannya masih terarah pada keramaian anak kecil di gedung sekolah sana.

"Bapak masih memikirkan yang tadi malam?" tanya Niswah. Pria itu menoleh, helaan napasnya terdengar pelan. Melihat reaksi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status